Kisahku yang
melewati tangga satu persatu demi pencapaian ketitik paling tinggi, Kesuksesan!
Hallo sobat
prestasi! & SeHay juga pejuang
Prestasi!
Perkenalkan saya Elmawati lahir dari desa kecil di daerah Jawa Tengah, Brebes, Bumiayu. Keadaan saya mungkin jika orang menilai tak cukup beruntung. Saya adalah anak yang tak diharapkan oleh mereka, dari kecil saya dibuang. Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menitipkan saya pada jalan yang Ia ridhoi dengan menitipkan saya kepada keluarga yang tepat yang menyayangi penuh ikhlas seperti anak mereka sendiri. Ia adalah Bapak yang hanya seorang mandor kehutanan dan ibu adalah seorang ibu rumah tangga saya ikut mereka sejak kecil. Dari sinilah saya bisa memaknai hidup dari sebuah kekurangan. Saya disekolahkan dari SD sampai SMA itu adalah Nikmat Tuhan yang selalu saya syukuri karena memiliki keluarga seperti mereka, di tengah perjalanan masa sekolah akan melanjutkan ke jenjang SMA bapak saya pensiun mereka terasa berat sekali untuk membiayai sekolah saya karena sumber pemasukan adalah bapak untuk membiayai 3 anak yang sekolah, bagi orangtua saya itu sangat berat posisi sudah tidak bekerja dan umur sudah semakin menua. Akhirnya dari situ ibu saya berjualan jajanan di sekolah dasar untuk membiayai saya bersekolah dengan adik saya. Dari sinilah saya bertekad bahwa saya harus menajdi orang yang sukses untuk membantu adik saya bersekolah. Terkadang saya berfikir jadi orang miskin itu tak enak karena direndahkan dan tak banyak yang mau dekat-dekat padahal miskin tidak menular, tapi biarlah. Sedari kecil saya terbiasa hidup dengan berjuang. Dari keadaan inilah saya berfikir bahwa inilah perjuangan untuk tetap sekolah. Orang tua saya banyak memberi dukungan agar bisa jadi anak yang selalu maju, berprestasi dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan bismillah akhirnya saya dan adik saya masih bisa melanjutkan sekolah. alhamdulillah saat aku di bangku SD hingga SMP bisa menjadi juara kelas dan mengikuti perlombaan-perlombaan. Saat di bangku SMA semua terbayar karena saya akhirnya selama tiga tahun penuh bisa memperoleh rangking paralel di jurusan saya serta memperoleh beasiswa selama tiga tahun tersebut. Selain rangking paralel juga beberapa kali mengikuti perlombaan yang bagi saya itu cukup membanggakan untuk guru-guru saya, keluarga dan teman-teman. Akhirnya kini saya telah lulus dari sekolah tingkat atas, namun sayang cita-cita saya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi tak dapat terwujud karena faktor ekonomi. Karena tak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi akhirnya saya memutuskan untuk merantau saja mencari uang untuk biaya kuliah dan membantu perekonomian orang tua membantu adik yang masih bersekolah. Setelah satu tahun saya bekerja saya tidak lupa dengan tujuan saya mencari uang untuk melanjutkan kuliah. Saya pikir ini waktu yang tepat untuk menjemput cita-cita yang pernah tertunda, dengan uang yang saya kumpulkan selama bekerja akhirnya saya bisa kuliah sambil kerja. Kini saya bisa melanjutkan kuliah di UNIVERSITAS ESA UNGGUL dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Susahnya kuliah sambil kerja benar-benar saya rasakan di tahun-tahun pertama karena saat itu saya masih berpenghasilan cukup bahkan kurang jika saya tidak ikut lembur kerja. Awal saya belajar disana saya berprinsip bahwa belajar, belajar, belajar dan berprestasi. Saya sedang berjuang agar dapat beasiswa kembali di pendidikan ini. Kerja dan lembur saya jalani dengan semangat agar bisa bayar biaya kuliah dan lulusan dengan predikat yang terbaik. Ngantuk hanyalah salah satu kesulitan, karena masih banyak kesulitan-kesulitan lainnya, dari kekurangan waktu tidur, tidak sempat main, meluangkan waktu hanya untuk produktif dan mengikuti organisasi serta berlatih untuk perlombaan - perlombaan yang akan saya ikuti, walaupun banyak tugas kuliah tapi harus tetap kerja. Bahkan terkadang saya merasa berat dengan pilihan saya sendiri. Terkadang lelah ingin secepatnya ini semua selesai dan yang paling tidak saya sukai adalah ketika orang bertanya, untuk apa kuliah toh wanita akhirnya di dapur juga. Sesungguhnya saya tidak terlalu paham maksud dan tujuan kata-kata itu. Bagi saya yang menjalani kuliah sambil kerja itu adalah pencapaian yang sangat tinggi, itu adalah suatu kebanggaan meskipun banyak yang mengatakan itu hanya keberuntungan. Saya yakin jika kita tetap berdoa dan berusaha kita akan menjadi orang-orang yang beruntung.
Jangan pernah takut dengan miskin jangan
pernah takut dengan direndahkan apapun keadaan kita, apapun latar belakang
kita, kita harusnya senang karena Tuhan telah menempatkan kita di tempat yang
spesial. Jika kita sadar betapa beruntungnya keadaan kita tak seharusnya kita merendahkan diri kita.
Kenapa ada kotor agar ada bersih, kenapa ada gelap agar ada terang, kenapa ada
sulit agar ada mudah kenapa ada miskin agar ada kaya. Perjalanan masih jauh ,
misi masih terlalu panjang dan tujuan sudah didepan. Maka teruslah berjuang
demi wujudkan cita dan harapan membanggakan orang yang kita sayang. Semoga
selalu menjadi orang yang beruntung. Saya berprinsip bahwa “IF YOU WANT TO GO
BIG, STOP THINKING SMALL” Jika kita ingin menjadi besar maka berhentilah berfikir
kecil. Teruslah berusaha dan berjuang untuk tujuan besar kita, sekecil apapun
progress kita namanya tetap progress, jangan pernah lelah untuk berusaha jadi
lebih baik dan lebih maju. So, A goal without a plan is just a wish.
Salam Sobat Prestasi!
Elmawati,