Saturday, December 15, 2018

Kemiskinan siapa yang inginkan, Namun rezeki badan tuhan Kabulkan

3
Kemiskinan siapa yang inginkan,
Namun rezeki badan tuhan Kabulkan

Pada tahun itu 2013, aku lulus dari sekolah menengah atas di salah satu SMA negeri di Sidoarjo. waktu itu hampir semua siswa bingung dengan langkah selanjutnya yang akan di ambil selepas lulus tidak terkecuali aku sendiri. Banyak pemikiran setelah lulus mulai dari kerja atau pun kuliah. Banyak ajakan teman untuk kuliah dan berbagai macam seleksi yang di tawarkan di masing-masing perguruan tinggi. Akhirnya aku mencoba memilih kuliah dengan mengajukan rekomendasi siswa bidik misi waktu itu dari sekolah SMA dan memilih program studi yang mungkin hampir tidak mungkin aku ambil karena biaya. Kedokteran lah yang aku pilih waktu itu. Namun pada tahun pertama aku gagal dan mencoba lagi untuk mengikuti tes politeknik di salah satu perguruan tinggi di jember dan saat itu aku di terima Diploma 3 di jalur mandiri. Namun masalah datang lagi yaitu biaya masuk pendaftaran. Orang tua ku tidak ada biaya sampai akhir batas tanggal registrasi waktu itu, alhasil gugur dengan sendirinya. Aku mencoba menbesarkan hati ku sendiri kala itu “mungkin biaya hidup keseharian saat aku kuliah justru memberatkan orang tua di rumah karena jarak sidoarjo-jember begitu jauh”. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk kerja dulu dan menabung untuk dapat kuliah tahun depan supaya tidak terjadi masalah seperti itu terjadi lagi.
Selama satu tahun aku mencari kerja dan membantu orang tua, maklum profesi bapak adalah pekerja serabutan yg tak tentu hasilnya dan ibu hanyalah seorang penjual rujak di depan rumah. Tahun 2014, kembali aku mencoba keberuntungan ku untuk mengikuti seleksi SBMPTN di salah satu Universitas negeri di Surabaya dengan menggunakan jalur bidik misi itu, namun lagi lagi kegagalan menguji ku saat itu. Tidak sampai di situ karena tekat ku untuk mendapatkan gelar sarjana sangatlah besar, Aku mencoba mencari informasi bidik misi di Universitas swasta di Surabaya sesuai program studi yang di buka. Akhirnya sampailah aku di pertemuan orang kemahasiswaan Universitas PGRI Adi Buana Suarabaya.

September 2014, aku resmi menjadi mahasiswa program studi biologi di Universitas   PGRI Adi Buana Surabaya dengan biaya pas-pas an untuk kuliah dan aku memberanikan diri hanya dengan sebendel kertas formulir bidik misi dan bukti prestasi dari SMA dulu. Kala itu, program studi biologi hanya menerima 1 kuota mahasiswa bidik misi sedangkan ada 2 pendaftar yaitu aku dan teman ku dari lulusan sekolah SMK favorit di Surabaya. Waktu itu memang aku minder dan sudah ditebak kalau aku akan kalah dengan dia secara dia lulusan dari SMK yang rata-rata siswa lulusannya terkenal kehandalkan prestasinya. Namun rezeki tidak kemana, saat kita jalan berdua menuju kemahasiswaan dan bertemu ketua biro yaitu Bu Diah panggilan akrabnya, Beliau berkata “kuota jurusan prodi seni rupa tidak ada yang mendaftar bidik misi ini sehingga saya alihkan ke prodi biologi dan 2 anak ini kami loloskan”. Akhirnya aku dan teman ku bersyukur bisa di sahkan dengan Surat Keputusan Rektor dengan penerima beasiswa bidik misi itu. 

Selama perkuliahan pun aku dan teman ku sesama bidik misi selalu bersaing secara sehat untuk tetap memperoleh IPK yang stabil. Aku berusaha mengimbangi antara organisasi kampus dan mata kuliah selama perkuliahan sampai akhirnya ada pengumuman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2016 kala itu dan aku sebagai salah satu mahasiswa beasiswa wajib menulis dan mengikuti lomba tersebut. Waktu itu aku memilih PKM bidang pengabdian masyarakat di Desa ku dan bekerjasama dengan Karang Taruna Desa dengan mengusung kegiatan pelatihan kesenian patrol tradisional dipadukan dengan seni modern dan tanpa disangka PKM tersebut lulus dari Kemenristekdikti dan mendapat persetujuan dana sebesar 7,5jt. PKM tersebut tidak berhenti disitu, tahun 2017 pun aku mencoba mengajukan kembali  di bidang pengabdian masyarakat dengan bekerjasama warga perumahan untuk pelatihan teknik tanam hidroponik dan lagi-lagi lulus dengan mendapatkan dana sebesar 10jt. Mulai dari sini lah aku banyak di undang ke berbagai acara internal maupun eksternal kampus seperti di Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya untuk di wawancarai tentang trik dan tips membuat tulisan PKM yang dapat menarik perhatian reviewer. Pada dasarnya semua memang butuh belajar dari referensi sebelumnya untuk menjadikan kita acuan kedepan meskipun ada hambatan maupun kesulitan untuk mengerjakannya. 

Tak terasa tahun sudah 2018 dan aku mengambil skripsi. Waktu skripsi pun banyak hal yang di mudahkan oleh dosen pembimbing. Selama kita menguasai materi dan prinsip penelitian, pasti dosen tidak meragukan penelitian kita. Mulai dari seminar proposal hingga sidang skripsi berjalan dengan lancar dan tak terasa yudisium dilaksanakan. Bagi aku sendiri, mendengar kata yudisium sama halnya pertanyaan besar untuk aku “Kerja dimana setelah lulus kuliah ?.” Hampir semua teman kuliah bingung mencari pekerjaan dengan hanya membawa selembar Bukti Kelulusan. Sama halnya aku sendiri yang masih belum ada gambaran tempat kerja setelah lulus. Melamar kerja disana disini pun di tolak maupun gagal sudah menghampiri sarjana muda seperti aku. Namanya rezeki memang tidak akan lari dari diri sendiri selagi itu sudah digariskan oleh yang Maha Kuasa. Tidak sengaja waktu itu hari minggu (bulan september 2018) aku dan teman-teman Car Free Day di Alun-Alun Sidoarjo dan tiba-tiba salah satu teman ku menunjukkan lowongan kerja di papan pengumuman tentang rekrutmen tenaga fasilitator Desa bedah rumah di Sidoarjo dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sampainya dirumah memang ada sedikit rasa iseng untuk mencoba-coba melamar siapa tahu rezeki. Selang dua hari mengirim lamaran via email, ada email balasan bahwa diundang untuk tes dan pembekalan tenaga fasilitator di Kediri. Memang sedikit meragukan karena undangan sangat mendadak dan besok paginya setelah email aku baca harus sudah tiba salah satu hotel di Kediri. Akhirnya aku memberanikan tekat untuk datang tes. Ternyata rekrutmen tenaga fasilitator lapangan untuk Kabupaten Sidoarjo sangat darurat dibutuhkan dan sangat dimudahkan hingga langsung lulus untuk pembekalan hari itu juga selama 3 hari setelah dinyatakan lulus tes tulis. Pada pembekalan semua total ada 11 orang untuk tenaga fasilitator bedah rumah termasuk aku dan dibekali cara menghitung spesifikasi teknik rumah, menghitung rencana anggaran biaya rumah dan lain lain yang menyangkut pekerjaan teknik sipil padahal aku lulusan sarjana biologi murni. Namun disitu saya mendapatkan pengalaman kerja meskipun tidak linier dengan jurusan kuliah setidaknya dapat pengalaman baru. Setelah kembali ke Sidoarjo semua tenaga fasilitator di tempatkan di Dinas Perumahan dan Permukiman Sidoarjo. Akhirnya hingga saat ini aku sudah bekerja di dinas tersebut sebagai pendamping Desa bidang program bedah rumah Kabupaten Sidoarjo.

Dari perjalanan awal masuk kuliah hingga aku lulus dan akhirnya bekerja sebenarnya sangat berkaitan. Kuliah hanya lah sebagai jenjang profesi atau klasifikasi kerja namun pengalaman lah yang utama untuk dapat dipertimbangkan untuk bisa di terima kerja. Jadi hubungan kepada masyarakat, mengikuti berbagai organisasi kampus maupun Desa sangatlah perlu nantinya kita mencari pekerjaan. Rezeki badan, usaha, berdoa janganlah di abaikan. Kita pun sebagai lulusan sarjana sebaiknya dapat menempatkan diri kita sebaik mungkin karena yang tahu diri kita adalah kita sendiri. Jadi, meskipun kita terbatas biaya jangan lah kecil hati, terus berusaha dan melihat peluang. Insya Allah apabila tuhan menghendaki dan mengetahui proses usaha kita selama hidup jika terjadi maka terjadilah. 
(Muhammad Rifky Fadli, alumni Bidik Misi 2014-2018 prodi Biologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya).

Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

3 comments:

  1. Saya salut dengan kegigihan dan ketekunan saudara, dengan tulisan saudara, saya sebagai Kabag. Minat Bakat Kemahasiswaan Unipa Surabaya, mengucapkan banyak terimakasih,atas keberhasilan saudara ketika duduk dibangku kuliah dan kegiatan di UKM, sekali lagi sukses buat saudara, doa saya semoga Alloh SWT memberi petunjuk untuk kelanjutan saudara baik dibidang pekerjaan maupun dibidang akademik yg akan anda jalankan, saran jadikan buku Autobiografi agar ditiru dan berguna bagi para remaja atau pemuda diluar sana. Salam Cholid.

    ReplyDelete
  2. Selamat ya kak... semoga saya dan teman2 di kampus STKIP PGRI Sumenep dapat mencontoh kegigihan dan semangat kakak. Sukses selalu yaaaa

    ReplyDelete
  3. Selamat ya kak... semoga saya dan teman2 di kampus STKIP PGRI Sumenep dapat mencontoh kegigihan dan semangat kakak. Sukses selalu yaaaa

    ReplyDelete