Wednesday, February 6, 2019

Sebab hidup terlalu singkat untuk membiarkan orang lain menentukan apa yang membuat kita bahagia

0
"Sebab hidup terlalu singkat untuk membiarkan orang lain menentukan apa yang membuat kita bahagia."


Kita punya hak untuk memilih jalan mana yang akan kita tempuh. Dan inilah jalan saya. Jalan yang saya pilih untuk meraih kebahagiaan. Salah satu kebahagiaan terbesar saya adalah bisa melanjutkan kuliah. Dan Alhamdulillah, lewat program Bidikmisi, Allah memberi kebahagiaan itu.

Nama saya Nurhikma Ramadhani, anak pertama dari enam bersaudara. Bapak saya seorang honorer dan Ibu saya seorang pedagang baju keliling. Penghasilan Bapak dan Ibu saya hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Sejak duduk di bangku kelas X SMA, Ibu selalu mengingatkan saya untuk tidak berharap melanjutkan kuliah. Ibu tahu bahwa saya sangat ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Bapak bilang itu adalah hal yang mustahil. Bapak tidak punya tabungan ataupun ladang yang bisa dijadikan harapan untuk membiayai kuliah saya. Penghasilan Bapak tidak cukup untuk menguliahkan saya. Tapi saya selalu yakin, Insya Allah dengan usaha dan doa, saya pasti bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Allah akan menunjukkan jalan untuk itu.

Februari 2011, kabar bahagia itu datang. Pihak sekolah merekomendasikan saya untuk mendapatkan Beasiswa Bidikmisi. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mengurus segala persyaratan administrasinya dengan penuh semangat. Dan setelah menunggu empat bulan, akhirnya pihak kemahasiswaan Politeknik Negeri Ujung Pandang menghubungi saya, berkas saya telah diterima dan lolos seleksi serta mengundang saya untuk ikut wawancara.

Agustus 2011, saya telah resmi menjadi mahasiswa Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang. Sungguh kebahagiaan yang tidak dapat saya ucapkan dengan kata-kata.

Kini, saya telah lulus seleksi penerimaan CPNS di Kementerian Pertanian. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang akan saya dustakan.? Allah telah memberi nikmat kebahagiaan yang begitu luar biasa pada hidup saya.

Saat orang-orang berkata bahwa kuliah hanyalah sebuah mimpi bagi gadis miskin seperti saya. Tapi itu tidak mampu membuat saya berhenti berusaha. Daripada mengkhawatirkan apa yang mereka katakan, mengapa tidak menghabiskan waktu untuk berusaha meraih sesuatu yang mereka akan kagumi.? Berdoa dan teruslah berusaha.!

Terima kasih Bidikmisi. Melalui Bidikmisi saya meraih kebahagiaan terbesar saya.

Salam Bidikmisi..
Menggapai Asa
Memutus Mata Rantai Kemiskinan..
Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment