Monday, September 14, 2020

PERJUANGAN TANPA KENAL LELAH

0


Assalammualaikum wr.wb, 

Perkenalkan nama saya Fatimah berasal dari Takengon, Aceh Tengah. Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Aceh, Fakultas Psikologi Angkatan 2017, Saya terlahir dari keluarga yang kurang mampu pendapatan keseharian mamak hanya cukup untuk makan, sejak umur saya 2 tahun sudah  ditinggalkan sosok seorang Ayah, sejak ayah tiada yang menafkahi dan bekerja keras hanya mamak dan seorang kakak. Sejak dari kelas 5 SD (sekolah dasar) sudah jauh dari keluarga pergi merantau ke kota tetangga di Panti Asuhan Muhammadiyah sibreh, Aceh Besar dan sejak 2011 sudah menjadi Dayah Pesantren Baitul Arqam jaraknya naik mobil Cuma sehari semalam dari kampung. Awal pergi kepanti asuhan tersebut dapat tawaran dari sekdes (seketaris desa kampung) bagi anak yatim dan kurang mampu  bisa disekolahkan  oleh pihak panti sampai selesai SMA, mendengar itu merasa senang, pas ditanya mau pergi ke Banda Aceh apa tidak langsung menjawab “mau” sebahagian pihak keluarga setuju dan ada yang tidak setuju karena masih kelas 5 SD belum mengerti bagaimana di rantau orang, namun disitu rezeki yang terbaik tidak ada rasa berat untuk melangkah,walau awalnya seminggu hingga sampai sebulan merasa tidak betah karena meninggalkan kampung halaman dan keluarga, namun Allah mempertemukan dengan orang-orang baik dan dapat teman yang baik sampai sekarang menjadi keluarga semoga selalu dalam lindungannya buat orang yang telah berbaik hati selama ini untuk saya, sampai selesai SMA merasa betah tinggal di panti asuhan walaupun pahit getir terkadang dapat ocehan,  omongan yang tidak baik dari orang sekitar itu sudah hal biasa dan harus tetap kuat karena mimpi saya masih tinggi.

Selesai SMA ikut tes diperguruan tinggi di Universitas Negeri sampai 2 kali ikut tidak lulus juga, dari panti asuhan langsung pulang kampung karena menunggu pengumuman masuk perguruan tinggi tidak lulus, nanggis tersendak sendak karena melihat sebagian teman lulus dan aku tidak lulus, sempat berfikir yasudah aku tidak usah melanjutkan keperguruan tinggi cukup sampai SMA saja. Beberapa hari kemudian balik kampung, duduk dengan mamak sambil cerita setelah libur satu bulan dirumah “aku masuk kostum aja supaya tidak terbuang waktu kamu sia-sia” ujar mamak, dan terus berpikir benar juga kata mamak nganggur aja nantik kumpulkan uang aja dulu untuk tahun depan melanjutkan keperguruan tinggi.

Setelah dua minggu dikampung dapat tawaran dari orang kampung untuk ngajar anak ngaji di TPA, untuk mengisi waktu kosong saya pasti mampu mengajar anak ngaji dikampung, mengajar ngaji anak-anak dikampung  hanya sampai 3 minggu berjalan. Setelah itu dapat telfon dari bunda yang dibanda ibu kedua ditempat perantauan, dapat tawaran untuk masuk keperguruan tinggi swasta di universitas Muhammadiyah Aceh sempat berpikir dulu karena gak ada biaya gak mungkin aku bisa kuliah dan swasta lagi pasti berbayar mahal.   Diakhir tutup telfon bunda, memang menawarkan jurusan yang saya suka psikologi menerima 1 orang mahasiswa lagi untuk dikuliah kan dengan biaya siswa bidikmisi dan disuruh saya menyiapkan berkas-berkas yang harus dilengkapi untuk persyaratan masuk kepeguruan tinggi selang satu hari dirumah langsung saya pergi ke Banda Aceh untuk mendaftar keperguruan tinggi.

Rasanya seperti mimpi yang dulunya terniat dan impian yang paling diinginkan untuk masuk perguruan tinggi akhirnya terwujud sampai sekarang bisa menerima dan bisa melakukan aktivitas belajar tetap semangat serta terus tetap bersyukur telah diberi kesempatan dan rezeki untuk melanjutkan keperguruan tinggi impianku kini terwujud terima kasih dengan orang yang telah berbuat kebaikan semoga selalu dalam keadaan sehat dan terus dipermudahkan urusannya.

 

 

 

 

 


 

Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment