Friday, September 25, 2020

"Terima kasih bidikmisi,semoga sukses selalu dan saya doakan anak anak bidikmisi diseluruh Indonesia menjadi generasi emas gemilang di masa depan"

0

 

Assallamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

Hai, saya Nurul Huda Akmal dari Politeknik Negeri Medan stambuk 2019. Anak jurusan Administrasi Niaga prodi Administrasi Bisnis, calon Sekretaris di masa depan InshaAllah. Saya berasal dari Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Delitua. Saya terlahir dari keluarga yang secara ekonomi yang dapat dikatakan tidak menentu atau tidak stabil, terkadang ekonomi berada di atas dan terkadang juga dibawah. Mungkin itu yang disebut dengan roda hidup berputar, dan rezeki diatur Sang Maha Kuasa. Jujur, saya tipe manusia yang menyukai pengetahuan/ilmu, tapi bagi saya ilmu tak semata mata hanya dari Lembaga Pendidikan saja, dari buku, film, lingkungan bahkan pengalaman juga ada ilmunya. Ya, segala hal dalam hidup adalah sebuah proses pembelajaran. Hidup di ekonomi keluarga yang tidak stabil membuat saya sempat berfikir tidak akan memasuki bangku perkuliahan, bukan tidak mau sih mungkin ada rentang waktunya seperti saya berfikir harus bekerja beberapa tahun baru akan memasuki dunia perkuliahan.

Tapi, suatu hari saya memutuskan untuk benar benar tidak akan berkuliah karena sebuah kejadian. Orang tua saya bercerai, karena apa? Alasan general, masalah ekonomi. Ternyata cinta saja tidak cukup ya untuk membangun rumah tangga, itu yang saat itu saya fikirkan saat itu. Saya sudah 99% yakin tidak akan berkuliah, 1% yakin akan adanya keajaiban. Bukan tanpa alasan sebenarnya, saat itu saya hampir saja berhenti dari bangku menengah kejuruan atau SMK, karena tidak mampu membayar uang spp. Jujur, saat itu saya benar benar kecewa, takut, bingung dan merasa tidak adil dengan hidup saya. Ibu saya tidak mampu membayar uang spp saya saat itu, sedangkan ayah saya kembali ke tempat keluarganya. Setelah bercerai tentunya. Saya begitu frustasi karena perjalanan saya tinggal selangkah lagi, karena saat itu saya akan memasuki kelas XII dan selesai saya tamat dan dapat ijazah lalu bisa mencari kerja begitu fikir saya. Begitu banyak kekhawatiran saya, ingin mendesak ibu saya, saya pun tidak tega. Saya masih mempunyai 2 adik dan sama sama bersekolah dan butuh biaya. Bisa makan saja, keluarga saya sudah sangat bersyukur. Dan ditengah kefrustasian saya, saya bertemu orang baik sangat baik. Salah satu sosok inspirasi saya di SMK yang membantu saya untuk mengurus segala pembiayaan uang sekolah saya yang menunggak beberapa bulan, saya percaya dia adalah malaikat baik yang Allah kirimkan untuk saya, saya berterima kasih untuk itu. Dan saya harap saya mampu membalas kebaikan jasanya suatu hari nanti. Jadi setelah segala masalah uang sekolah saya selesai, saya berjanji untuk belajar lebih baik dan lulus dengan nilai yang baik agar bisa mendapat pekerjaan yang layak saat tamat dari SMK namun sepertinya Allah swt masih ingin memberi hadiah lagi, guru saya disekolah saya meminta dan mendukung saya secara penuh untuk mencoba PMDK dengan jalur Beasiswa Bidikmisi, jujur awalnya saya sama sekali tidak tau apa itu Bidikmisi. Namun sepupu saya yang alhamdulillahnya juga anak bidikmisi memberi saya informasi dan segala persyaratannya bahkan juga banyak membantu saya mengurus berkasnya, saya berusaha untuk mendapatkan beasiswanya tidak terlalu berharap karena takut kecewa, tapi saya mencoba berusaha semaksimal mungkin sisanya saya serahkan ke Allah swt. Begitu banyak peran dari ibu saya, keluarga ibu saya dan teman teman saya. Tapi tentu pahlwan utamanya adalah ibu saya, yang rela mengantar saya kesana kemari untuk mengurus berkas, mencari dana tambahan untuk kelengkapan berkas saya, mengurus segala banyak hal bahkan selalu mengingatkan saya setiap hari untuk selalu berdoa disetiap waktu kepada Allah Swt. Agar jalan saya untuk kuliah dipermudah. Dan Alhamdulillah hari itu tiba, kakak sepupu saya dengan riangnya mengatakan pada saya bahwa saya lulus, serta sosok inspirasi saya yang juga lulus sama seperti saya, kami satu kampus sekarang ehehe. Bahkan saya ingat bagaimana antusiasnya keluarga sepupu saya dengan kelulusan saya, lucunya malah mereka yang hampir menangis MasyaAllah. Tapi saya bersyukur Allah berikan saya orang orang baik dalam hidup saya. Setelah drama dadakan yang terjadi saat itu, saya bergegas pulang kerumah mencari ibu saya, memeluk dan menangis dipelukannya berkata bahwa “Apa yang saya dapatkan adalah seutuhnya doa dan harapan ibu saya” ibu saya menangis saat itu merasa sangat terharu dan bangga, putri sulungnya bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Banyak harapan yang ditanam didiri saya dari orang orang terdekat dan saya menyadari itu, sehingga atas segala rezeki yang saat ini saya dapatkan saya ingin berusaha lebih keras lagi dikampus, dengan status anak bidikmisi yang disematkan ke saya, saya merasa banggga dan merasa bertanggung jawab dengan segala perbuatan saya. Sehingga saya ingin berusaha semaksimal mungkin memberi yang terbaik, mendapat nilai yang baik dan mengikuti serta aktif di organisasi kampus, ya saya harus karena motto hidup saya adalah “Menjadi bermanfaat bagi banyak orang”. Saya berterima kasih atas peran pemerintah untuk memberikan beasiswa bidikmisi kepada anak anak Indonesia yang mempunyai prestasi dan cita cita yang tinggi namun terbatas karena keterbelakangan ekonomi, saya bersyukur atas itu. Terima kasih bidikmisi,semoga sukses selalu dan saya doakan anak anak bidikmisi diseluruh Indonesia menjadi generasi emas gemilang di masa depan. Aaamiinn..

Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment