Tuesday, September 8, 2020

Manusia Bisa Dan di Bentuk Dengan Kerja Keras, Bukan Dari Sebuah Kebetulan

0

 Assalamuallaikum Wr. Wb

Salam Optimis untuk kita semua.

           


Perkenalkan nama saya Indah Oktaviana, lahir di Taman Asri, 21 Oktober 1998, putri pertama dari  tiga bersaudara putri bapak Sudarto dan Ibu Wakini, Saya lahir dan besar di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Saat ini saya baru saja menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.

Baiklah saya akan berbagi mengenai perjalanan hidup saya sampai saat ini, saya lahir dan di besarkan dari keluarga menengah kebawah, bapak saya seorang buruh tani dan ibu saya seorang ibu rumah tangga, saya mempunya 2 adik perempuan, saya menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Taman Asri, SMP Negeri 2 Purbolinggo, SMK Ma’arif NU 1 Purbolinggo dan saat ini saya baru saja menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan di STIKes Abdi Nusantara Jakarta.

            Seperti mimpi bagi saya bisa melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perkuliah dan duduk di bangku sebagai mahasiswa, semasa saya sekolah dulu selalu mengartikan bahwa sekolah itu untuk main dan ketemu teman sebaya tapi ketika ada yang bertanya cita-c-ita saya pasti menjawab ingin menjadi Guru, namun ketika beranjak SMP di sanalah saya mulai mengenal yang namanya belajar, bermain dan berkarya sat itu saya bergabung di ekstrakulikuler Pramuka di sanalah saya mengenal bagaimna pentingnya sebuah kemandirian dan mengenal kepribadian tapi saat itu saya tidak mempunyai prestasi apapun bisa di bilang sekedar ikut ikutan saja. Setelah lulus SMP saya di haruskan untuk melanjutkan ke jenjang SMA yang saat itu orang tua menyarankan untuk ke SMA negeri namun saya menolak dengan alasan saya sadar bahwa biaya kuliah itu mahal dan saya tidak akan sanggup untuk itu, ahirnya saya bertekat ingin  masuk SMK dengan harapan setelah lulus saya bisa langsung mempunyai keterampilan untuk bekerja hingga masuklah saya ke jurusan Administrasi Perkantoran dengan sebuah harapan besar setelah lulus bisa bekerja di kantor. Masa SMK saya habis untuk kegiatan, ekstrakulikuler dan hal-hal yang berbau Non Akademik, saya menjadi pengurus IPNU dan IPPNU kalau di SMA namanya OSIS, Pramuka bahkan sampai Kegiatan di Puskesmas seperti Saka Bakti Husada yang mengantarkan saya menyukai dunia kesehatan.

Namun saat SMK ada satu mata pelajaran yang saya suka yaitu materi kejuruan saya pada saat itu saya di ajarkan untuk menjadi administrator kantor (Sekretaris). Hingga pada ahirnya saya dinyatakan naik ke kelas tiga dimana itu adalah puncaknya masa SMK, saat itu saya sudah mulai berfikir untuk mencari kerja, udah sibuk mau kerja apa, pokoknya Cuma kerja, kerja dan kerja tanpa berusaha mengerjar ketertinggalan mata pelajaran lain yg saya kesampingkan karena organisasi, namun ketika di semester ahir masa SMK saya mulai berfikir ingin melanjutkan pendidikan di jenjang perkuliah, saya mulai mencari berbagai macam  informasi beasiswa bahkan tidak jarang banyak yang menertawakan kegiatan saya itu yang mereka pikir enggak mungkin menurutnya. Saat itu saya juga di sibukan dengan persiapan Ujian nasional dan Ujian kompetensi. Saya mulai belajar keras untuk ujian kompetensi tapi tidak untuk ujian nasional dan sampai saatnya saya mendapat informasi bahwa ada salah satu kakak kelas saya yang bisa melanjutkan kuliah kesehatan di jakarta dan sekarang sudah menjadi seorang Bidan, saya mulai mencari segala informasi mengenai itu. Sampai saya mendapatkan informasi bahwa ada yang pendaftaran beasiswa Bidikmisi untuk PTS di Jakarta, khususnya untuk calon tenaga kesehatan, antusias siswa sangat luar biasa, dan saya hanya menunduk karena beasiswa itu di peruntukan untuk siswa yang keterbatasan biaya namun memiliki prestasi yang memadai hingga ada salah seorang guru yang memberi motivasi kepada saya dan memberikan dorongan untuk ikut mendaftar, saat itu deadline 7 hari pendaftaran. Dengan semangat dan motivasi tersebut saya kembali ke rumah dan memohon restu kepada kedua orang tua saya untuk mengajukan persyaratan agar bisa kuliah, namun dengan sedihnya orang tua saya menangis dan tidak memberikan ijin dengan alasan “Nak, kamu anak tertua di keluarga ini, kamu masih mempunyai adik yang masih kecil-kecil yang masih membutuhkan bantuanmu, bapak juga sudah tua kalau bukan kamu lalu siapa yang akan membantu adik dan keluargamu” mendengar perkataan orang tua hati saya bergetar dan saya mulai sadar diri dengan posisi saya, hingga keesokan harinya saya bilang ke guru yang memberi saya motivasi, saya menjelaskan semuanya sampai alasan saya tidak bisa ikut mendaftar, dan beruntungnya beliau meminta salah seorang temanya untuk membantu saya dalam meminta restu orang tua dan pada ahirnya kedua orang tua memberikan restu dan dukungan sepenuhnya kepada saya,
            Keesokan harinya saya mulai mempersiapkan segala berkas dan persyaratanya karena waktu saya tinggal 1 minggu dengan bantuan berbagai pihak Alhamdulillah saya mampu menyelesaikan dengan baik dan mengikuti seleksi Nasional hingga saatnya menunggu pengumuman.

Oh iya semua siswa yang mengajukan beasiswa tersebut adalah siswa yang memiliki prestasi luar biasa kecuali saya yang  tidak punya apapun. Sembari menunggu kelulusan dan pengumuman beasiswa saya melamar berbagai pekerjaan seperti di perusahaan tapi nasib sedang tidak berpihak, saya lulus di test akademik dan wawancara tapi saya tidak bisa lulus di bagian Tinggi badan ya karena tinggi badan saya sangat minimal, lalu saya mendaftar kerja di PT indomarco Prismatama atau yang lebih di kenal dengan Indomart dan Alhamdulillah saya di terima, saya langsung mengurus semua persyaratanya dan tinggal menunggu panggilan untuk mulai bekerja. Lalu saya juga mendaftar kerja di sebuah toko di pasar tradisional di daerah saya dan Alhamdulillah saya di terima, keesokan harinya saya mulai bekerja di toko tersebut sambil menunnggu semuanya, sampai pada saatnya ada seorang guru yang mempunyai pengaruh besar di sekolahku mengatakan “ Kok kamu seperti balon sih nak, ada oarang kesana kamu ikut, ada orang kesini kamu ikut” iya karena saat itu semua pendaftaran kuliah dan kerja yang di tawarkan saya selalu ikut mendaftar sampai tibalah saya sudah bekerja selama 1 bulan. Kemudian saya mendapat undangan pelepasan Siswa SMK, sebenernya saya tidak berniat untuk datang karena saya sedang bekerja dan tidak mungkin untuk ijin, namun ada salah seoarang teman saya yang memaksa saya untuk hadir, dan terkejutnya di acara tersebut saya di berikan penghargaan sebagai peraih Nilai ujian terbaik jurusan Administrasi Perkantoran, namun sedihnya saya tidak bisa menggandeng tangan orang tua saya untuk maju kedepan karena memang orang tua saya tidak bisa hadir.

Keesokan harinya saya memberanikan diri untuk mempertanyakan kejelasan pengumumam beasiswa bidikmisi tersebut dan Alhamdulillah dari semua siswa yang mendaftar di sekolah  saya menjadi satu satunya siswa yang di terima. Rasanya senang, bahagia dan  terharu. Saya di haruskan bernagkat ke Jakarta tanggal 18 Agustus 2017.

            Saat saya akan berangkat banyak orang yang menganggap tidak percaya kalau saya akan bisa menempuh pendidikan di bangku kuliah, namun saya akan membuktikan itu. Hari berlalu dan saya mulai menjalani aktivitas baru sebagai mahasiswi kebidanan di salah satu PTS di DKI Jakarta. Singkaat cerita saya belajar dengan giat karena saya sangat bersyukur telah di berikan kesempatan yang sangat berharga ini, hingga pada tahun pertama saat Capping Day atau yang lebih sering di sebut Prosesi Ucap Janji Mahasiswa saya berhasil menjadi juara  Terbaik ke 2 dengan IPK 3,85, namun lagi-lagi saya tidak bisa menggandeng tangan kedua orang tua saya untuk maju kedepan menerima penghargaan tersebut di karenakan orang tua saya tidak bisa hadir karena suatu alasan.

Semester selanjutnya saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kedua orang tua saya, dan menjdi mahasiswa kebidanan adalah kenggaan tersendiri karena disanalah saya di ajarkan menjadi manusia yang berkepribadiaan yang seutuhnya, hingga pada ahirnya saya dinyatakan sah menyandang gelar Ahli Madya Kebidanan dan menjalankan tugas Sebagai Seorang Bidan nantinya. Saya masih berharap bahwa ini bukan kesempatan terahir saya untuk melanjutkan pendidikan lebih lanjut, karena keinginan saya adalah menjadi tenaga kesehatan dan pengajar agar dapat membawa perubahan yang berdamnpak posistif untuk orang di sekitar saya.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kaum muda untuk lebih optimis membuat perubahan, yang perlu di tanamkan pada setiap hati kaum muda adalah “Manusia bisa dan di bentuk dengan kerja keras, bukan dari sebuah kebetulan”.

Wassalamuallaikum Wr. Wb

Instagram        : indah_oktaviana21

Facebook         : Indah O

 

 

Salam Optimis

Indah Oktaviana, A.Md, Keb

 

Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment