Assalamuallaikum Wr. Wb
Salam
Optimis untuk kita semua.
Baiklah
saya akan berbagi mengenai perjalanan hidup saya sampai saat ini, saya lahir
dan di besarkan dari keluarga menengah kebawah, bapak saya seorang buruh tani
dan ibu saya seorang ibu rumah tangga, saya mempunya 2 adik perempuan, saya
menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Taman Asri, SMP Negeri 2 Purbolinggo, SMK
Ma’arif NU 1 Purbolinggo dan saat ini saya baru saja menyelesaikan pendidikan
Diploma III Kebidanan di STIKes Abdi Nusantara Jakarta.
Seperti mimpi bagi saya bisa
melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perkuliah dan duduk di bangku sebagai
mahasiswa, semasa saya sekolah dulu selalu mengartikan bahwa sekolah itu untuk
main dan ketemu teman sebaya tapi ketika ada yang bertanya cita-c-ita saya
pasti menjawab ingin menjadi Guru, namun ketika beranjak SMP di sanalah saya
mulai mengenal yang namanya belajar, bermain dan berkarya sat itu saya
bergabung di ekstrakulikuler Pramuka di sanalah saya mengenal bagaimna
pentingnya sebuah kemandirian dan mengenal kepribadian tapi saat itu saya tidak
mempunyai prestasi apapun bisa di bilang sekedar ikut ikutan saja. Setelah
lulus SMP saya di haruskan untuk melanjutkan ke jenjang SMA yang saat itu orang
tua menyarankan untuk ke SMA negeri namun saya menolak dengan alasan saya sadar
bahwa biaya kuliah itu mahal dan saya tidak akan sanggup untuk itu, ahirnya
saya bertekat ingin masuk SMK dengan
harapan setelah lulus saya bisa langsung mempunyai keterampilan untuk bekerja
hingga masuklah saya ke jurusan Administrasi Perkantoran dengan sebuah harapan
besar setelah lulus bisa bekerja di kantor. Masa SMK saya habis untuk kegiatan,
ekstrakulikuler dan hal-hal yang berbau Non Akademik, saya menjadi pengurus
IPNU dan IPPNU kalau di SMA namanya OSIS, Pramuka bahkan sampai Kegiatan di
Puskesmas seperti Saka Bakti Husada yang mengantarkan saya menyukai dunia kesehatan.
Namun
saat SMK ada satu mata pelajaran yang saya suka yaitu materi kejuruan saya pada
saat itu saya di ajarkan untuk menjadi administrator kantor (Sekretaris). Hingga
pada ahirnya saya dinyatakan naik ke kelas tiga dimana itu adalah puncaknya
masa SMK, saat itu saya sudah mulai berfikir untuk mencari kerja, udah sibuk
mau kerja apa, pokoknya Cuma kerja, kerja dan kerja tanpa berusaha mengerjar
ketertinggalan mata pelajaran lain yg saya kesampingkan karena organisasi,
namun ketika di semester ahir masa SMK saya mulai berfikir ingin melanjutkan
pendidikan di jenjang perkuliah, saya mulai mencari berbagai macam informasi beasiswa bahkan tidak jarang banyak
yang menertawakan kegiatan saya itu yang mereka pikir enggak mungkin
menurutnya. Saat itu saya juga di sibukan dengan persiapan Ujian nasional dan
Ujian kompetensi. Saya mulai belajar keras untuk ujian kompetensi tapi tidak
untuk ujian nasional dan sampai saatnya saya mendapat informasi bahwa ada salah
satu kakak kelas saya yang bisa melanjutkan kuliah kesehatan di jakarta dan
sekarang sudah menjadi seorang Bidan, saya mulai mencari segala informasi
mengenai itu. Sampai saya mendapatkan informasi bahwa ada yang pendaftaran
beasiswa Bidikmisi untuk PTS di Jakarta, khususnya untuk calon tenaga
kesehatan, antusias siswa sangat luar biasa, dan saya hanya menunduk karena
beasiswa itu di peruntukan untuk siswa yang keterbatasan biaya namun memiliki
prestasi yang memadai hingga ada salah seorang guru yang memberi motivasi
kepada saya dan memberikan dorongan untuk ikut mendaftar, saat itu deadline 7
hari pendaftaran. Dengan semangat dan motivasi tersebut saya kembali ke rumah
dan memohon restu kepada kedua orang tua saya untuk mengajukan persyaratan agar
bisa kuliah, namun dengan sedihnya orang tua saya menangis dan tidak memberikan
ijin dengan alasan “Nak, kamu anak tertua di keluarga ini, kamu masih mempunyai
adik yang masih kecil-kecil yang masih membutuhkan bantuanmu, bapak juga sudah
tua kalau bukan kamu lalu siapa yang akan membantu adik dan keluargamu” mendengar
perkataan orang tua hati saya bergetar dan saya mulai sadar diri dengan posisi
saya, hingga keesokan harinya saya bilang ke guru yang memberi saya motivasi,
saya menjelaskan semuanya sampai alasan saya tidak bisa ikut mendaftar, dan
beruntungnya beliau meminta salah seorang temanya untuk membantu saya dalam
meminta restu orang tua dan pada ahirnya kedua orang tua memberikan restu dan
dukungan sepenuhnya kepada saya,
Keesokan harinya saya mulai
mempersiapkan segala berkas dan persyaratanya karena waktu saya tinggal 1
minggu dengan bantuan berbagai pihak Alhamdulillah saya mampu menyelesaikan
dengan baik dan mengikuti seleksi Nasional hingga saatnya menunggu pengumuman.
Oh
iya semua siswa yang mengajukan beasiswa tersebut adalah siswa yang memiliki
prestasi luar biasa kecuali saya yang
tidak punya apapun. Sembari menunggu kelulusan dan pengumuman beasiswa
saya melamar berbagai pekerjaan seperti di perusahaan tapi nasib sedang tidak
berpihak, saya lulus di test akademik dan wawancara tapi saya tidak bisa lulus
di bagian Tinggi badan ya karena tinggi badan saya sangat minimal, lalu saya
mendaftar kerja di PT indomarco Prismatama atau yang lebih di kenal dengan
Indomart dan Alhamdulillah saya di terima, saya langsung mengurus semua
persyaratanya dan tinggal menunggu panggilan untuk mulai bekerja. Lalu saya
juga mendaftar kerja di sebuah toko di pasar tradisional di daerah saya dan
Alhamdulillah saya di terima, keesokan harinya saya mulai bekerja di toko
tersebut sambil menunnggu semuanya, sampai pada saatnya ada seorang guru yang
mempunyai pengaruh besar di sekolahku mengatakan “ Kok kamu seperti balon sih
nak, ada oarang kesana kamu ikut, ada orang kesini kamu ikut” iya karena saat
itu semua pendaftaran kuliah dan kerja yang di tawarkan saya selalu ikut mendaftar
sampai tibalah saya sudah bekerja selama 1 bulan. Kemudian saya mendapat
undangan pelepasan Siswa SMK, sebenernya saya tidak berniat untuk datang karena
saya sedang bekerja dan tidak mungkin untuk ijin, namun ada salah seoarang
teman saya yang memaksa saya untuk hadir, dan terkejutnya di acara tersebut
saya di berikan penghargaan sebagai peraih Nilai ujian terbaik jurusan
Administrasi Perkantoran, namun sedihnya saya tidak bisa menggandeng tangan
orang tua saya untuk maju kedepan karena memang orang tua saya tidak bisa
hadir.
Keesokan
harinya saya memberanikan diri untuk mempertanyakan kejelasan pengumumam
beasiswa bidikmisi tersebut dan Alhamdulillah dari semua siswa yang mendaftar
di sekolah saya menjadi satu satunya
siswa yang di terima. Rasanya senang, bahagia dan terharu. Saya di haruskan bernagkat ke Jakarta
tanggal 18 Agustus 2017.
Saat saya akan berangkat banyak
orang yang menganggap tidak percaya kalau saya akan bisa menempuh pendidikan di
bangku kuliah, namun saya akan membuktikan itu. Hari berlalu dan saya mulai
menjalani aktivitas baru sebagai mahasiswi kebidanan di salah satu PTS di DKI
Jakarta. Singkaat cerita saya belajar dengan giat karena saya sangat bersyukur
telah di berikan kesempatan yang sangat berharga ini, hingga pada tahun pertama
saat Capping Day atau yang lebih sering di sebut Prosesi Ucap Janji Mahasiswa
saya berhasil menjadi juara Terbaik ke 2
dengan IPK 3,85, namun lagi-lagi saya tidak bisa menggandeng tangan kedua orang
tua saya untuk maju kedepan menerima penghargaan tersebut di karenakan orang
tua saya tidak bisa hadir karena suatu alasan.
Semester
selanjutnya saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kedua orang tua
saya, dan menjdi mahasiswa kebidanan adalah kenggaan tersendiri karena
disanalah saya di ajarkan menjadi manusia yang berkepribadiaan yang seutuhnya,
hingga pada ahirnya saya dinyatakan sah menyandang gelar Ahli Madya Kebidanan
dan menjalankan tugas Sebagai Seorang Bidan nantinya. Saya masih berharap bahwa
ini bukan kesempatan terahir saya untuk melanjutkan pendidikan lebih lanjut,
karena keinginan saya adalah menjadi tenaga kesehatan dan pengajar agar dapat
membawa perubahan yang berdamnpak posistif untuk orang di sekitar saya.
Semoga
tulisan ini bisa menginspirasi kaum muda untuk lebih optimis membuat perubahan,
yang perlu di tanamkan pada setiap hati kaum muda adalah “Manusia bisa dan di bentuk dengan kerja keras, bukan dari sebuah
kebetulan”.
Wassalamuallaikum
Wr. Wb
Instagram : indah_oktaviana21
Facebook : Indah O
Salam
Optimis
Indah
Oktaviana, A.Md, Keb