Sunday, August 23, 2020

Kuatkan Tekad Untuk Bisa Kuliah Walau Selalu GAGAL

5

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


        Izinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Alfin Umi Fera Anjani, saya berasal dari daerah Purworejo, Jawa Tengah. Saat ini, saya kuliah di kampus Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta Program Diploma 3 Akuntansi semester 5. Saya ingin berbagi kisah  perjuangan saya untuk bisa kuliah dengan mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Semoga bisa menginspirasi teman teman yang saat ini sedang berjuang untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi.

        Berawal dari saya masih duduk di bangku kelas 3 SMK, saya mematangkan keputusan saya untuk kuliah. Saat itu, saya mulai mencari informasi tentang dunia perkuliahan dan berkonsultasi kepada wali guru BK saya yang bernama Ibu Tiwi. Dari situ saya bercerita kepada beliau bahwa setelah lulus SMK, saya ingin sekali melanjutkan pendidikan saya ke perguruan tinggi dengan prodi akuntansi. Namun saya takut, dengan saya melanjutkan pendidikan justru memberatkan beban kedua orang tua saya, mengingat biaya kuliah tidak murah. Orang tua saya hanya pedagang sayuran di pasar dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya, karena tergantung berapa sayur yang terjual. Terkadang sayur yang dijual ibu sama bapak tidak habis. Semua keraguan hati saya untuk lanjut kuliah saya ceritakan kepada beliau, dan beliau memberikan saya solusi yaitu dengan mendaftar bidikmisi yang pembukaan pendaftarannya tidak lama lagi. Setelah mendapat informasi tersebut pun saya langsung memberitahu kedua orang tua saya. Orang tua saya memberi dukungan penuh dan dari sinilah saya kembali termotivasi untuk melanjutkan kuliah, ketakutan yang saya rasakan menjadi sirna.

            Singkat cerita, saya berhasil mendaftarkan diri sebagai calon peserta bidikmisi. Tidak lama kemudian, ada pembukaan pendaftaran masuk perguruan tinggi dengan jalur prestasi atau biasa disebut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Saya mencoba mendaftar SNMPTN dengan menggunakan program bidikmisi. Waktu itu, pilihan 1 saya di UGM S1 Akuntansi, dan pilihan kedua UNDIP S1 Akuntansi. Namun, ketika tiba waktu pengumuman SNMPTN, saya ditolak di kedua PTN tersebut, karena mungkin nilai saya masih kurang untuk bisa masuk ke PTN yang sangat saya impikan. Disamping itu, tidak ada yang memberitahu mengenai trik/tips untuk bisa lolos SNMPTN. Meskipun  tidak lolos, saya tetap tidak putus asa, saya ikut jalur lain, yaitu jalur tes/SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Sama seperti SNMPTN, saya ikut SBMPTN juga menggunakan program bidikmisi, dengan pilihan pertama saya yaitu UGM-S1 Akuntansi dan pilihan kedua yaitu UNY-S1 Pendidikan Akuntansi, dengan tempat tes di Jogja. Singkat cerita, tiba pelaksanaan tes SBMPTN, saya mendapatkan tempat tes di SMP N 8 Yogyakarta. Alhamdulillah tes yang saya lalui berjalan dengan lancar. Tibalah waktu pengumuman, dan hasilnya lagi lagi saya GAGAL. Nama saya tidak tercantum di daftar peserta yang diterima SBMPTN. Rasa sedih  melanda pada diri saya, namun saya masih tetap berjuang supaya saya bisa kuliah. Akhirnya, saya mencoba lagi, dengan ikut Ujian Mandiri yang diselenggarakan masing masing kampus. Namun, ujian mandiri kali ini berbayar dan saya menggunakan uang tabungan saya untuk bisa ikut ujian mandiri di beberapa perguruan tinggi negeri. Namun, pada akhirnya saya masih GAGAL. Tidak ada satu kampus pun yang mencantumkan nama saya di daftar peserta lolos ujian mandiri. Saya pun hampir putus asa, saya sedih berlarut-larut sampai mengurung diri di kamar selama 3 hari. Saya pada saat itu merasa bahwa usaha yang saya lakukan sia sia, waktu yang saya habiskan untuk belajar dan berdoa tidak ada gunanya. Orang tua saya yang tahu kesedihan saya, langsung menguatkan saya dan memberikan semangat kepada saya. Orang tua saya tidak pernah menuntun anaknya menjadi yang mereka mau. Justru orang tua saya selalu mendukung penuh setiap impian saya. Ibu dan bapak saya sangat tahu perjuangan saya untuk bisa kuliah mendapatkan beasiswa bidikmisi ini, karena semenjak SMK saya terinspirasi untuk bisa kuliah tanpa memberatkan orang tua. Dan saya pun termasuk siswa yang berprestasi di sekolah. Ketika saya selalu gagal disetiap usaha yang saya lakukan untuk bisa kuliah, saya selalu punya fikiran untuk bekerja merantau keluar kota saja, namun orang tua saya selalu melarang saya untuk bekerja apalagi keluar kota. Saya pun bimbang, bingung tidak tahu bagaimana lagi, apa yang harus saya lakukan.

            Ditengah – tengah saya bersedih, saya terus memanjatkan doa kepada Tuhan, saya pasrahkan semua takdir saya kepada Tuhan. Dan tidak lama setelah saya GAGAL di ujian mandiri, saya mendapatkan kabar dari Bu Tiwi, bahwa ada pembukaan pendaftaran di Akademi Akuntansi YKPN jalur Bidikmisi. Namun,saya masih punya pikiran negatif terhadap perguruan tinggi swasta, yang dalam pikiran saya itu perguruan tinggi swasta pasti pendidikannya jelek, mahasiswanya tidak tahu aturan, dll. Namun, saya mencobanya daripada saya tidak kuliah. Setelah saya mendaftar, saya mencari tahu siapa saja alumni dari SMK N 2 Purworejo yang kuliah di sana dan mendapatkan bidikmisi. Akhirnya, saya diberi tahu kontak salah satu alumni yang kuliah di AA YKPN yang bernama Ilham Eka Padma. Dari situ saya mencoba bertanya tanya mengenai kampus AA YKPN. Dari cerita perjuangan Mas Ilham membuat saya membuka pikiran saya bahwa tidak selalu perguruan tinggi negeri yang bisa unggul, tapi perguruan tinggi swasta juga banyak yang berkualitas.

            Selang satu bulan sejak pendaftaran, ada seseorang yang datang ke rumah saya mencari saya. Yang ternyata beliau adalah wakil direktur 3 dari AA YKPN yang ingin menyurvei rumah saya untuk melengkapi administrasi beasiswa Bidikmisi . Kebahagiaan terpancar dari wajah saya, saya tidak menyangka bahwa besar peluang saya untuk bisa diterima. Akhirnya tiba pengumuman peserta yang diterima beasiswa bidikmisi di AA YKPN tanggal 8 Agustus 2018. Dan saya sangat bersyukur dan bahagia karena nama saya ada di daftar peserta yang diterima bidikmisi AA YKPN dan berada diurutan nomor 6. Saya yang kegirangan langsung memberitahu kedua orang tua saya bahwa saya DITERIMA beasiswa bidikmisi di Akademi Akuntansi YKPN. Orang tua saya yang mendengarnya pun ikut senang dan bahagia.

            Saya sangat senang dan bersyukur, apa yang menjadi impian saya bisa terwujud. Alhamdulillah saya bisa kuliah tanpa membebankan orang tua. Dan saya sangat berterima kasih kepada Bidikmisi yang telah memberikan saya kesempatan untuk bisa meraih cita-cita saya. Berkat bidikmisi saya berada diantara orang-orang yang punya intelektual. Dan dari kisah saya, saya mengambil hikmah bahwa berapapun kita mengalami kegagalan, tetaplah bejuang dan berdoa, karena usaha dan doa yang kita lakukan tak akan ada yang sia-sia. Karena setiap manusia pasti mengalami kegagalan di setiap hidupnya, dan setiap manusia mempunyai jatah gagal masing masing. Oleh karena itu, habiskanlah jatah gagalmu selagi kamu bertekad mewujudkan impian dan cita-citamu.

            Selamat satu dekade Bidikmisi!!  Tetaplah menjadi malaikat yang selalu mewujudkan impian anak negeri untuk bisa meraih prestasi. Terima Kasih. Salam Bidikin!!!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

WhatsApp : 081391852558

Instagram : @afera_anjani

Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

5 comments:

  1. Mantap...semangat mbak, kami bangga jadi bagian dari SMKN 2 Purworejo. Teruskan perjuangan, semoga cita-citamu dikabulkan dan jadi orang sukses. Aamiin YRA

    ReplyDelete
  2. Mantab, maju terus. Berdoa dan berusaha
    Sukses selalu.

    ReplyDelete
  3. Never give up Alfin..I'm proud of you. Good Luck!👨‍🎓

    ReplyDelete
  4. Alfin mahasiswa yg cerdas, berkemauan kuat utk maju. Dia berada di kampus yg tepat, AA YKPN yg sejak dulu sangat terkenal lulusanya mudah sekali mendapatkan pekerjaan.

    Sukses buat alfin...kuliah serius yaaa...krn AA YKPN sangat disiplin.

    ReplyDelete