Saturday, May 2, 2020

Mimpi Anak Penjual Nasi Goreng & Kupat tahu / Lontong

0

Assalamu alaikum wr.wb
Salam Sejahtera untuk rekan - rekan Bidik Misi Setanah Air
Perkenalkan nama saya Andy Harsono , Alumni Bidik Misi Universitas Brawijaya Tahun 2013.  Lahir di kota Pacitan, 4 Maret 1992, anak dari pasangan Wiji Harsono dan Wiyatun, anak kedua dari dua bersaudara. Saya terlahir dari keluarga menengah ke bawah, sehingga secara ekonomi sangat kekurangan.
Saya akan memulai sharing kisah hidup dari masa SMK,  pada tahun 2007 saya masuk sekolah ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan, yaitu SMK Negeri 2 Pacitan Program Keahlian Perhotelan atas rekomendasi dari orangtua, lokasi dari rumah sekitar 18 km sehingga saya harus kos dengan pertimbangan jarak. Masa SMK merupakan awal saya merasakan hidup prihatin, karena saat itu ayah tidak bekerja, sedangkan Ibu hanya membuka warung makan kecil (menjual nasi goreng & kupat tahu/lontong) , pernah suatu ketika orangtua sama sekali tidak memiliki uang untuk biaya kos, beruntungnya saya mendapat tawaran dari Bapak Andrian ( karyawan laundry SMKN 2 Pacitan) untuk tinggal di Ruang Praktek Sekolah (Laundry) sambil membantu operasional laundry selepas pulang sekolah,  selain bebas biaya kos,saya mendapat sedikit penghasilan untuk biaya hidup sehari hari. Saat bukan termasuk murid yang pandai namun cukup aktif di kegiatan sekolah,seperti ektrakurikuler basket, Palang Merah Remaja(PMR),Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS),English
Debate Club,Rasda FM, sekaligus menjadi ketua Himpunan Siswa Jurusan Perhotelan.
Saya lulus dari SMKN 2 Pacitan pada tahun 2010, berbekal pengalaman On The Job Training di hotel srikandi Pacitan, saya melamar pekerjaan di Hotel JW.Marriot Surabaya sebagai tenaga harian (daily worker) atas informasi dari teman satu jurusan saya yaitu Tomy Aghfianto yang sudah bekerja di Hotel tersebut lebih awal. Setelah melalui serangkaian interview, saya diterima bekerja di hotel tersebut sebagai room attendant, setelah berjalan selama 3 bulan saya mendapat informasi menggembirakan namun sangat mengejutkan, saya termasuk salah satu dari tujuh siswa dari SMK Negeri 2 Pacitan yang diterima/mendapatkan beasiswa Bidik Misi.
Saya bersama Tomy Aghfianto, Putu Setiawati, Mila Dwi Saputri (Program Vokasi Jurusan Pariwisata Universitas Brawijaya Malang ), Wiwik Handayani (Fakultas Hukum Universitas Brawijaya), Beni Setiawan ( Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, dan Nurul Hidayah ( Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Airlangga). Saat mendapat informasi ini saya cukup dilema untuk mengambil kesempatan kuliah,atau tetap bekerja di Hotel, karena pertimbangan perekonomian keluarga, sekaligus informasi simpang siur dari tetangga bahwa beasiswa itu tidak ada yang biaya penuh(fully funded), namun setelah berhasil meyakinkan orangtua, saya memutuskan mengambil beasiswa tersebut, meskipun orangtua sedikit khawatir tidak mampu membantu untuk biaya-biaya tidak terduga. Ternyata kekhawatiran orangtua cukup beralasan karena meskipun mendapat bantuan, terkadang saya kekurangan untuk biaya hidup sehari hari,karena biaya kos di kota cukup mahal.
Pada awal masuk kuliah nominal bantuan belum begitu banyak, sekitar Rp 600.000,/bln, untuk mencover berbagai kebutuhan saya memutuskan untuk bekerja paruh waktu di hotel Pelangi 2 Malang sebagai Front Office, kemudian karena kesulitan mengatur waktu saya pindah bekerja di Brawijaya Guest House (hotel milik kampus) karena kebetulan Ketua Jurusannya adalah Ibu Nina yang sekaligus General Manager Guest  House Brawijaya, sehingga saya tidak mengalami kesulitan membagi waktu antar kuliah dan bekerja. Selama kuliah saya juga aktif di organisasi BEM dan juga basket. Alhamdulillah meskipun tidak terlalu tinggi namun saya mampu lulus dengan IPK 3,40 pada tahun 2013 . Satu tahun sebelum lulus saya sudah bekerja sebagai karyawan kontrak di Hotel Kartika Wijaya Heritage Batu Malang selama satu tahun dan mampu membeli motor sendiri .
Tahun 2013 saya mencoba mengikuti seleksi CPNS di kota Blitar untuk formasi Pengawas Pariwisata namun masih gagal, saat itu sektor perhotelan dan pariwisata di kota malang belum begitu berkembang, sehingga saya memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta dengan pertimbangan bahwa pariwisata Yogyakarta cukup pesat dan juga lokasi yang lebih dekat dengan rumah. Namun prediksi saya agak meleset, awalnya dengan gelar D3 Pariwisata saya berpikir di Yogyakarta mudah mencari pekerjaan,namun ternyata kompetisi pencari kerja cukup berat, sempat menjadi pengangguran selama 6 bulan, namun itu tidak memutuskan semangat saya. Saya jemput bola dengan aktif mencari Job Info di berbagai situs, bahkan saya tidak menunggu adanya lowongan pekerjaan, saya berusaha mencari email HRD perusahaan yang ingin lamar , memperluas relasi melalui social media professional seperti linkedin.
Usaha saya membuahkan hasil,awal mula karir saya di Yogyakarta saya diterima bekerja di hotel @Hom Platinum (sekarang menjadi Hotel Horaios), kemudian berpindah pindah di beberapa hotel seperti Hotel Cavinton, Hotel Asana Grove,Hotel Prima In,HS Silver dan terakhir di Hotel Gowongan Inn. Selama saya bekerja di hotel tersebut saya menyisihkan uang yang saya gunakan untuk melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta pada tahun 2016 .
Tahun 2018 pada saat bekerja di hotel Gowongan Inn, saya mencoba mengikuti kembali selesi CPNS. Saya mencari berbagai formasi yang sesuai dengan bidang saya, saat itu saya tertarik dengan formasi analisis pariwisata di Dinas Pariwisata Gunung Kidul dan Guru Perhotelan di SMK Negeri 2 Pacitan . setelah berbagai pertimbangan saya memutuskan mengikuti seleksi CPNS di Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk formasi Guru Perhotelan di SMK Negeri 2 Pacitan. Cukup melelahkan saat mengikuti tes ini, karena saat itu saya masih dalam posisi kerja dan tidak bisa mengambil cuti, tes pertama ( SKD ) saya ikuti setelah selesai bekerja langsung ke Surabaya menggunakan kereta ( dari Yogyakarta) kemudian selesai tes langsung kembali ke Yogyakarta dan bekerja kembali tanpa istirahat.Begitu juga dengan tes yang kedua (SKB), justru untuk tes yang kedua saya dalam posisi sakit flu parah dan cukup menyiksa karena saat tes tidak diperkenankan memakai masker, namun puji syukur Alhamdulillah kegigihan dan ikhtiar serta doa dari kedua orangtua tidak sia sia. Dari ketiga peserta yang lolos di tes SKB saya dinyatakan lolos sebagai CPNS 2018 di UPT SMK Negeri 2 Pacitan sebagai Guru Perhotelan, sungguh sekali lagi Allah mengabulkan doa doa saya dan orangtua, saya pernah bermimpi ingin memberikan sumbangsih kepada Sekolah tempat saya pernah belajar dan akhirnya saya diberikan kesempatan untuk kembali ke SMK Negeri 2 Pacitan sebagai Tenaga Pendidik. Kabar gembira ini membuat orangtua saya sangat terharu, karena akhirnya saya mampu meraih apa yang mereka harapkan.
Demikian sedikit kisah hidup saya sebagai salah satu alumni penerima Beasiswa Bidik Misi Indonesia, mohon maaf jika terlalu banyak yang saya tulis. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat kepada rekan rekan yang lain, mohon maaf dan silahkan dikoreksi apabila dalam penulisan kisah hidup ini ada perkataan dan pernyataan yang salah terkait lokasi ataupun nama.
Wassalamu alaikum Wr.Wb
Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment