Monday, December 24, 2018

Membina Pramuka Komisi 100.000 per Bulan

2
Membina Pramuka 
Komisi 100.000 per Bulan
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam mahasiswa bidik misi :)
            Perkenalkan namaku Laela Nadia Parhati, lahir di Sapta Mulia 21 Maret 1999. Aku mahasiswa semester 3 di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Alhamdulillah, aku bersyukur karna aku akhirnya bisa melanjutkan studi sampai jenjang perguruan tinggi. Awalnya aku sudah tidak mendapat dukungan dari kedua orangtua ku karena kendala biaya. Namun, pihak sekolah dari SMA ku SMAN 2 Tebo memberi motivasi serta dorongan untukku dan kedua orangtua ku bahwa jangan putus asa hanya karena kita tidak mampu akan biaya, tapi berputus asa lah jika kita tidak mampu akan ilmu. Aku sangat bertekad untuk melanjutkan pendidikan, tapi aku juga ragu akan biaya yang dibutuhkan :( . Pelan-pelan ibuku mulai menyetujui, yahhh walaupun belum bagi ayahku. Semangat yang diberi oleh ibuku menambah motivasiku untuk tetap pada pilihan, yaitu lanjut ke jenjang perguruan tinggi.
            Pengumuman SNMPTN telah dibuka, aku lolos tahap seleksi, namun aku tidak lolos ke perguruan tinggi :(. Saat itu, aku benar-benar putus asa. Aku rasa aku memang harus berhenti dari niatku. Tapi, orang-orang sekelilingku sangat peduli dan menyarankan agar aku ikut tes SBMPTN. Aku menolak ikut tes “aku gak pernah ikut les tambahan, bagaimana mungkin aku bisa lolos tes? Sedangkan teman-temanku yang ikut les di tempat terpercaya dan mahal saja masih kurang percaya diri untuk ikut tes”. Ahh pikiranku kacau, aku juga memikirkan biaya untuk bolak balik ke jambi yang tidak sedikit. Semua temanku tetap memaksa bahwa aku harus ikut. Salah satu temanku Ulta Miftakul Janah berusaha keras membujukku dan membantuku untuk mendaftar tes SBMPTN. Akhirnya aku menyetujui untuk ikut tes. Aku mengikuti les dengan guru SMA ku selama 5 Hari dengan biaya 50 Ribu. Yaaa setidaknya ada les gitu :) .
Dua hari sebelum tes SBMPTN tiba, aku bingung memikirkan biaya untuk bolak-balik jambi. Tiba-tiba guru MTsN menghubungiku, sebenarnya sejak aku lulus MTsN aku ikut membina pramuka di MTsN ku. Selama tiga tahun aku membina dengan rasa senang hati, walaupun tetap pihak sekolah memberi komisi Rp 100.000 /bulan. Padahal tidak diberipun aku tidak apa-apa karena aku suka pramuka dan aku sudah merupakan bagian dari keluarga MTsN Rimbo Mulyo. Nah, singkat cerita guruku menghubungi dan menyampaikan maaf bahwa selama 6 bulan terakhir pihak sekolah belum memberi komisi. Jadi,beliau menyuruhku mengambil komisi untuk 2 bulan yaitu Rp. 200.000. Aku terkejut, spontan aku bahagia karena dengan uang tersebut aku bisa membantu orangtua ku meringankan biaya ke Jambi. 
Seminggu sebelum lebaran hari raya Idul Fitri, aku dinyatakan lulus SBMPTN dan diwajibkan untuk mendaftar ulang langsung ke Universitas Jambi. Aku memikirkan ini dua kali. Aku memikirkan kondisi keluargaku yang sedang sulit apalagi hari raya akan tiba. Tetapi doa dan usahaku menjawab semuanya. Guruku mengabari lagi dan aku mengambil sisa komisi dari pramuka itu untuk mendaftar ulang. Sedangkan untuk lebaran aku memakai uang hasil aku mengikuti panitia OPSEZI cabang tebo, dan aku memperoleh  bingkisan untuk hari raya
Perjuanganku belum selesai, aku sudah mulai berkuliah di Universitas Jambi. Satu semester aku masih menunggu pengumuman bidikmisi. Aku takut kalau aku tidak lolos pasti akan mengecewakan kedua orangtua ku apalagi ayahku yang ingin aku bekerja daripada berkuliah karena terhasut omongan orang lain. Tapi, aku tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada ALLAH SWT dan selalu meminta restu kedua orangtua ku. Akhirnya keluar pengumuman bahwa aku mendapat beasiswa Bidikmisi. Uang ini aku pergunakan untuk keperluan kuliahku dan uang tempat tinggal ku yang selama satu semester aku masih menumpang dengan ibu kost.
Setelah aku mengalami hal-hal sulit, aku mendapat hikmah dari semuanya. Aku mendapat dukungan dari ayah dan ibuku, aku juga senang karena kedua orangtua ku mendapat pujian yaitu walaupun orang tak mampu tapi mampu menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi. Sebelum ada pujian, pasti ada cacian :( . Dulu, cacian-cacian itu yang membuat aku serta kedua orangtua ku merasa goyah tetapi juga merasa bangkit. Cacian mereka berupa omongan seperti orang gak mampu aja sok-sok an nguliahin anak, padahal masih ada 2 anak lagi yang harus sekolah. Hmmm….. tau kan guys gimana rasanya? Yaaahh tapi karena itu mampu menjadi cambuk untuk kita bangkit aku tetap bersyukur.
Untuk teman-teman ku yang senasib jangan putus asa ya…
Tetap semangat…
Ingat! Setiap usaha yang diiringi doa serta restu Orangtua Insyaallah akan ada jalannya.
Jangan sia-siakan kesempatan yang datang..
Berani mencoba lebih baik dari pada tidak sama sekali :)
Sekian pengalaman saya, semoga dapat menginspirasi teman-teman yang mungkin sudah berputus asa :)
Salam mahasiswa Bidikmisi Indonesia :)
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap:Laela Nadia Parhati
Nama Panggilan:Nadia
TTL:Sapta Mulia, 21 Maret 1999
Jenis Kelamin:perempuan
Agama:Islam
Alamat Asal:Jl. Kenari Ds. Sapta Mulia Kec. Rimbo Bujang Kab. Tebo Prov. Jambi
Alamat Sekarang:Rt. 10 Btn. Mayang Mangurai kel. Teratai Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari Prov. Jambi
Status:Mahasiswa
Nama Ayah:Sobirin
Nama Ibu:Khunaini
No.Hp/wa:085369180302
Alamat email:laelanadiaparhati21@gmail.com
Facebook:layla nadia parhati
Instagram:laylanadia21
Riwayat Pendidikan:- Sekolah Dasar Negeri 78/VIII Ds. Sapta Mulia
- MTsN Rimbo Mulyo
- SMAN 2 Tebo
- Perguruan tinggi negeri Universitas Jambi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Motto Hidup:Usaha, Doa Dan Restu Orang tua Obat Dari Segala Obat Kesulitan
>
Author Image

About Syarifah Aini
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

2 comments:

  1. Assalamualaikum.. Semoga ceritanya menginspirasi teman-teman semua..😭 terharu

    ReplyDelete