Monday, November 26, 2018

Toga Untuk Bapak Ibu - Haryani

0
Toga Untuk Bapak Ibu
Oleh : Haryani 

Tahun 2013 menjadi titik awal perjuanganku kala itu, lulus dari madrasah tercinta MA NU Nurul Ulum Jekulo Kudus. Kutuliskan salah satu impianku untuk bisa diterima di PTN pada selembar kertas putih yang kutempel di pojok kamar. Tulisan yang selalu kulihat setiap harinya, kuselipkan dalam doa dan mampu memberikan kekuatan yang luar biasa dalam diriku serta menjadikanku lebih semangat dalam belajar. Aku ingin melihat ibu dan bapak tersenyum bahagia. Beliau pasti nya sangat bangga jika putri nya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, terlebih lagi apabila mendapatkan beasiswa. Setelah akhirnya kucoba beberapa jalur masuk PTN mulai dari snmptn, sbmptn, dan jalur mandiri.
Tetapi Allah berkehendak lain, tahun 2013 aku belum diterima. Sedih dan kecewa sudah barang tentu, akan tetapi aku yakin bahwa rencana Allah lebih indah dari yang makhluk-Nya rencanakan. Akhir tahun 2012 duka menyelimuti keluargaku, tepatnya pada tanggal 2 November 2012 ibu meninggal dunia. Sepeninggal ibu, bapak menjadi tumpuan kasih sayang bagiku. Aku sangat bersyukur memiliki sosok bapak yang sangat luar biasa tangguh.
Kubulatkan tekadku untuk kembali mencoba mendaftar di tahun berikutnya. Kondisi ekonomi keluarga sangatlah minim, tidak mungkin rasanya apabila aku kuliah dengan jalur mandiri. Sehingga harapan untuk mendapatkan beasiswa bidimisi pun semakin kuat. Apapun hasilnya segala sesuatunya kupasrahkan pada Allah. Alhamdulillah tahun 2014 menjadi titik awal perjuanganku. Allah SWT memberikan kesempatan padaku menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Negeri Semarang. Aku diterima di Unnes dengan jurusan Pendidikan Luar Sekolah melalui jalur tes tertulis (SBMPTN). Bisa sampai pada tahap ini mengajarkanku untuk lebih dan lebih bersyukur akan karunia serta nikmat-Nya. Pada tanggal 13 November 2018 yang lalu, aku baru saja diwisuda, alhamdulillah mendapatkan IPK cumlaude 3,66. Ketika penulis menuliskan kisah ini ayahanda pun sudah kembali berpulang ke Rahmatullah pada 29 Mei 2017. Sehingga moment wisuda yang merupakan moment sakral dan bahagia bagi semua orangtua dan anak, menjadi moment mengharukan bagiku yang tanpa kehadiran beliau-beliau. Akan tetapi, aku yakin bapak dan ibu pun tersenyum bahagia disana. Toga ini kupersembahkan untuk kedua malaikatku yang sudah tenang di sisi-Nya. Terima kasih untuk Bapak Mardi dan Ibu Kusmini tercinta atas lautan kasih sayang yang senantiasa tercurahkan untuk putri kecilmu ini. Kalian adalah alasan mengapa aku dapat berdiri tegar dan sekuat ini. 
Mimpi itu tidak hanya berhenti sampai di titik ini. Selama di Semarang aku belajar banyak hal, apapun itu semuanya kusyukuri. Sembari menjadi tentor bagi anak SD dan mengajar ngaji. Hal yang menjadi targetku sekarang adalah menyelesaikan ngaji terlebih dahulu yang insyaallah semoga bisa mendapatkan syahadah. Setelah ngaji selesai, aku ingin kembali melanjutkan S2 Pendidikan Luar Sekolah di UPI Bandung dengan beasiswa. Yang semoga ke depan nya ilmu dan pengalaman yang kudapatkan baik di perkuliahan maupun organisasi (intra/ekstra) selama ini bisa bermanfaat bagi sesama. Selain itu yang menjadi impianku adalah bisa mendirikan yayasan sosial dan juga mengembangkan taman baca sederhana yang kumiliki “TBM Pelangi Senja” sebagai ruang belajar dan berekspresi bagi anak-anak. Makna bahagia bagiku sangatlah sederhana yaitu, apabila kita dapat membuat orang lain tersenyum bahagia sekalipun dengan hal-hal kecil yang dapat kita lakukan dengan tulus. 
   

Suasana belajar di taman baca “Pelangi Senja”

Haryani, gadis kelahiran Pati 20 Maret 1995. Biasa dipanggil Yani, sekarang berdomisili di Semarang. Bisa dihubungi melalui email : haryanimardi@gmail.com (+6289503753224)

Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment