Wednesday, September 16, 2020

USAHA DAN PERJUANGAN TIDAK AKAN PERNAH MENGHIANATI HASIL

0

Hay sobat pejuang masa depan yang baik!


Perkenalkan nama saya Aslam Rais, saya anak ke 2 dari 3 bersaudara. Saya tinggal disebuah desa yang terletak pada bagian barat Provinsi Gorontalo, saya sebut nama desa tempat tinggal saya tersebut ialah desa padengo yang posisinya sangat berdekatan dengan pintu masuk atau perbatasan antara Provinsi gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah. Saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan saya ke salah satu PTN yang ada pada Provinsi Sulawesi Utara yakni Universitas Negeri Manado sejak tahun 2017 hingga sekarang dengan beasiswa BIDIKMISI

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi cerita kepada teman-teman semua mengenai kisah dan perjuangan saya dalam menempuh pendidikan khususnya perjuangan saya untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dengan tidak membebani orang tua saya.. Terlebih dahulu saya ingin menggambarkan bagaimana kondisi ekonomi keluarga saya, ayah saya adalah seorang petani yang sehari-harinya bekerja dikebun dan juga menjadi buruh dikebun orang lain untuk sekedar mendapatkan upah dari pemilik kebun tersebut. Sedangkan ibu saya merupakan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tentunya pekerjaannya tersebut adalah untuk kebutuhan Rumah Tangga kadang pula ibu saya membantu ayah saya di kebun.

Tahun 2015 silam saya masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) pada salah satu kecamatan yang pada Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontola. Kecamatan Popayato namanya, pada kecamatan tersebut saya melanjutkan sekolah saya untuk jenjang SMA dan nama sekolah tersebut ialah SMA Negeri 1 Popayato, rumah saya terletak pada kecamatan sebelahnya lagi, yakni kecamatan popayato barat. Selama mengenyam pendidikan di sekolah tersebut saya tidak tinggal dirumah saya karena jarak dari rumah ke sekolah tersebut lumayan jauh, sehingganya saya memilih tinggal dengan paman saya selama satu tahun lamanya, kemudian tahun berikutnya saya tinggal di kos-kosan yang pemiliknya yang juga guru saya, pada saat saya naik kelas XII, saya memilih untuk tidak tinggal dikos lagi karena ada beberapa alasan dan pindah tinggal didalam lingkungan sekolah bersama dengan guru saya yang kebetulan waktu itu juga dia tinggalnya di dalam sekolah juga.

Selama tiga tahun bersekolah di sekolah tersebut saya jarang sekali pulang kampung, hal ini semata-mata saya lakukan agar saya dapat berhemat. Orang tua saya pun jarang mengirim uang jajan kepada saya karena kondisi ekonomi kami yang sangat berjecukupan.

Singkat cerita, tahun silih berganti tibalah saya masuk pada bulan-bulan dimana kami kelas XII disibukkan dengan mengikuti beberapa ujian agar dapat lulus dari sekolah tersebut, mulai dari UAS, Try out satu, dua, tiga dan terakhir kami mengikuti Ujian Nasioanl (UN). Selang beberapa bulan dari ujian tersebut kami semua kelas XII SMA N. 1 Popayato Alhamdulillah dinyatakan lulus.

 

PASCA KELULUSAN SMA DAN BERJUANG MENCARI BEASISWA

Dulu sewaktu masih duduk di kelas XII saya mulai memikirkan kira-kira bagaimana cara saya agar supaya bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sontak saya berpikir: “apakah bisa saya anak dari seorang petani melanjutkan pendidikan ke perguraun tinggi (?)”

“apakah bisa saya anak dari keluarga yang tingkat ekonomi keluarganya rendah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi (?)”

Saya sudah lupa entah sewaktu selesai UTS atau Try Out, ada salah satu guru saya yang juga wakasek kesiswaan, saya sebut nama beliau Pak Amirudin Ismuhu, M.Pd memberikan informasi bahwa ada jalur masuk perguruan tinggi tanpa mengikutian ujan tulis dan kalau lulus  bisa saja dapat beasiswa. Jalur tersebut bernama SNMPTN – Bidikmisi, jalur ini cara penyeleksiannya .melalui nilai Lapor mulai dari kelas X hingga Kelas XII dan untuk beasiswa Bidikmisi pemasukkan berkasnya semua dengan cara online.

Setelah saya mendapatkan informasi tersebut, saya langsung bersemangat lagi dan segera mengurus berkas apa saja jika ingin mengikuti jalur tersebut. Dalam proses mulai dari penyiapan berkas, melangkapi berkas, mengupload berkas hingga proses pendaftaran untuk mengikuti seleksi tersebut, Pak Amir dan kedua orang tua sayalah yang sangat berjasa bagi saya.

Singkat Cerita, selang beberapa bulan pasca saya mendaftar untuk ikut jalur tersebut tibalah pada waktu yang membuat saya cukup menegangkan ialah waktu dimana pengumuman secara online apakah kami lulus atau tidak dalam mengikuti seleksi tersebut dan Alhamdulillah sebagian dari kami ada yang lulus dan ada juga yang belum lulus. Saya salah satu siswa yang dinyatakan lulus dalam seleksi tersebut. Setelah mendapatkan informasi saya dinyatakat lulus saya sangat bersyukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesempatan kepada bagi saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

 

PESAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Terakhir saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang terdekat saya khususnya para guru-guru saya terutama Pak Amirudin Ismuhu, M.Pd bersama istri yakni Ibu Dewi Oktaviana, S.Pd yang banyak membantu saya selama bersekolah di SMA N. 1 Popayato. Saya juga berterima kasih kepada orang tua saya yang selalu mendukung, baik secara materi maupun non materi. Insya allah kalian tetap sehat walafiat dan panjang umur hingga tiba waktunya saya membalas kebaikan kalian. Amin

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kaum mudan dan juga pelajar untuk lebih optimis dalam mecapai yang kita inginkan. Pesan saya kepada teman-teman semua; “Selagi kita mau berusaha dan berdoa pasti akan ada hasil yang kita rasakan”

Mohon maaf jika terdapat beberapa kekurangan dalam tulisan ini, karena kesalahan datangnya dari saya dan kesempurnaan hanyalah milik Allah S.W.T

Wassalamualaikum Wr. Wbr…

Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment