Thursday, January 24, 2019

Mempertahankan BIDIKMISI ini sampai menjadi Guru Saleha Sukses

0
Mempertahankan BIDIKMISI
ini sampai menjadi Guru Saleha Sukses

Saya lahir dari keluarga yg sederhana. Saya dibesarkan oleh keluarga saya dengan penuh kasih, pengorbanan, dan sukaduka.
Ayah saya bernama Muh. Yusuf dan Ibu saya bernama Mulia Susanti.
Sewaktu bersekolah di Taman Kanak saya masih belum bisa memahami apa itu Do’a. Karna setiap pelajaran yang akan dimulai atau sebelum makan dan sesudahnya, kami selalu dibiasakan untuk berDo’a. Namun, guru dan keluarga saya selalu mengajarkan tentang Do’a yg baik kepada saya.
2 tahun berlalu, saya mulai beranjak belajar di Sekolah Dasar saya selalu bersama dengan Sahabat saya yaitu Selviana Wulandari Yahya. Kami selalu bersama, pergi ke sekolah, duduk sebangku, ke kantin bersama, sampai akhirnya pulang juga bersama. Tak ada beban rasanya ketika masih SD karna semua terasa menyenagkan. Sampai akhirnya kelas 6, saya mulai cemas untuk memikirkan Ujian Nasional. Alhamdulillah, dengan kesungguhan belajar dan Do’a semua teman-temanku Lulus Ujian dengan Baik. Mulai saat SD lah saya bisa mendapatkan peringkat 2,3,4 .

Selang beberapa bulan, tahun ajaran penerimaan siswa baru dimulai. Saya memilih untuk melanjutkan pendidikan di sebuah Madrasah. Disinilah saya benar-benar mengalami kesusahan. Waktu itu saya belum punya motor sebagai kendaraan ke sekolah. Saya dibonceng bertiga dengan sepupu saya, dan itu terjadi cukup lama. Sampai akhirnya, saya dibonceng oleh teman saya yang masih termasuk sepupu. Namun, mungkin teman saya ini tidak terlalu menyukai saya, dia sering memarahi, mengatakan hal-hal yg sedih bagi saya. Dia sering tidak membonceng saya karna dia lebih memilih membonceng temannya yang lain. Pernah suatu ketika, saya les sampai sore dan dia juga. Namun, kami tak sekelas jadi waktu keluar kami pun tak sama. Dia pergi bersama temannya menonton sepakbola sementara saya menunggunya sampai magrib. Saat itu saya sangat sedih dan khawatir. Akhirnya, seorang nenek yg baik hati menanyakan siapa dan dimana saya tinggal. Diapun menyuruh anaknya untuk mengantar saya pulang kerumah. Saat itu pun saya belum punya ponsel jadi saya tak bisa mengabari keluarga saya. 3 tahun saya lalui dengan kesederhanaan dan dengan cinta dari teman-teman saya. Alhamdulillah akhirnya perjuangan selama 3 tahun itu mengantarkan saya mendapatkan peringkat 1 pada saat kelas 7 dan peringkat ke 2 saat kelas 8 dan 9. Serta menjadi Siswa Lulusan Terbaik ke 2 seMadrasah saat itu. Saat terharu melihat wajah bahagia dari kedua orangtua saya.

Kembali tahun ajaran penerimaan siswa baru Sekolah Menengah Atas dimulai. Saya memilih melanjutkan sekolah di kampung sendiri karna jika di kota maka akan banyak tantangan seperti jarak yang jauh. Saya menemukan teman-teman  baru meskipun setiap karakter dari mereka berbeda. Saya mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Saat itu, saya dipercaya untuk menjadi bendahara kelas. Saya menjalankan tugas dengan baik meskipun harus belajar tegas kepada teman yg pelit. Setelah naik kelas 11, saya memilih penjurusan IPA karna saya sangat suka dengan mapel KIMIA. Saya punya partner namanya Reni Astuti. Dia sangat pintar, cantik, dan baik hati. Saya selalu bersamanya selama 3 tahun di SMA.Tiba sampai akhirnya saya kekas 12. Saya mulai lebih fokus untuk menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer pada tahun 2018 dengan bersama Reni tentunya. Dan ketika penjurusan UNBK, saya juga memilih mapel KIMIA sebagai mapel pilihan. Alhamdulillah, dengan Kejujuran, Keikhlasan dan Do’a saya bisa mendapatkan Siswa Lulusan Terbaik ke 3 IPA dan Siswa Lulusan Terbaik ke 4 seSMA. Dan Renilah yang menjadi Siswa Lulusan Terbaik ke 1. Aku bangga dengannya.

Tak hanya itu, karna partnerku itulah aku bisa mengenal namanya SNMPTN, SBMPTN, dan BIDIKMISI. Kami berjuang bersama di SNMPTN, Ahamdulillah dia lulus bersama temanku yg lain dan aku gagal. Akhirnya dia terus memotivasiku untuk mengikuti ujian SBMPTN. Dengan kebaikhatian seorang temanku yg bernama Auliyatul Azmi aku bisa mengikuti ujian. Aku menceritakan kepada orangtuaku tentang ajakan Liya. Dan orangtuaku meRidhai. Alhamdulillah sebelum aku ke makassar, aku sempatkan untuk meminta izin kepada Kakek dan Nenek saya dan keluarga saya yg lain. Saya dikasih uang jalan, meskipun saya tak mengharapkan itu. Saya pergi ke Makassar dengan mata yg kemerahan akibat tak mampu membendung kesedihan bahwa akan pergi jauh meninggalkan rumah. Aku berangkat bersama Liya. Aku diizinkan tinggal di kos kakaknya di Makassar, aku diperlakukan dengan baik. 5 hari aku di Makassar, sampai akhirnya kabar duka datang dari ayahku bahwa kakek ku meninggal dunia. Saat itu, hidupku seakan kelam, pedih, dan meronta di dalam hati. Liya pun dan kakaknya berusaha menenangkanku. Aku sempat meminta agar pemakamannya di undur sampai aku pulang, namun kata ayahku tidak bisa. Malam itupun aku pulang bersama Liya, karna ayahku perasaanya masih sangat tak menentu jadi aku disuruh untuk bermalam di rumah Liya. Keesokan harinya aku pun pulang ke rumah. Menjelang beberapa hari kepergiannya, keluargaku di Palu pulang untuk  menengok keluarga yg sedang bersedih. Tak genap sebulan mereka juga kembali pulang. Beberapa bulan kemudian kabar duka menghampiri kami bahwa tante yg dari Palu meninggal dunia. Ayahku kembali sangat sedih atas kepergian adik perempuan satu-satunya itu. Tante meninggalkan suami dan anaknya yang masih kecil.

Tibalah pengumuman SBMPTN 2018, dan  Alhamdulillah aku lulus seleksi dengan Bidikmisi. Verifikasi Bidikmisi pun diproses. Kali ini saya tinggal di rumah sepupu ayah saya yaitu Dra. Rosnaini. Saya bersama teman saya yaitu Selviana. Kami kembali berjuang untuk Bidikmisi. Lebih 3 kali kami bolak balik Makassar untuk pengurusannya. Alhamdulillah, akhirnya kami dinyatakan lulus BIDIKMISI SBMPTN 2018. Dengan Do’a, Kerja keras, dan Ridha keluarga kami bisa menempuh pendidikan di UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR pada Fakuktas Ilmu Pendidkan prodi PGSD BONE. Dan Reni pada Fakultas MIPA prodi Pendidikan FISIKA. Berbagai impian yg telah ALLAH SWT kabulkan.

AKU BERSYUKUR.

Saat ini saya mulai memasuki semester 2 dan mudah-mudahan saya tetap bisa mempertahankan BIDIKMISI ini sampai menjadi GURU SALEHA SUKSES. ALLAHUMMA AAMIIN.

Sekian pengalaman saya selama berjuang menempuh pendidikan. Semoga dapat memberi motivasi dan inspirasi bagi kita semua.

SALAM BIDIKMISI ,,

PRESTASI TANPA BATAS !!

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته


Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment