Wednesday, January 16, 2019

Gadis Pejuang Bidikmisi

0
Gadis Pejuang Bidikmisi
Saya adalah seorang gadis yang sederhana, namun impianku tak sesederhana diriku melainkan impian dan cita-cita setinggi langit.  Namun saya tidak bisa  menyebutkan satu persatu tentang impian dan cita-cita sangking banyaknya mungkin tak akan sanggup jemari ini untuk mengetiknya.

 Mengapa saya tidak sanggup ?
Karena dibalik impian saya masih banyak impian yang belum kuraih bahkan ada yang beberapa yang terus menerus gagal namun aku tetap mempertahankan impian tersebut walau sudah beberapa kali gagal-gagal terus. Pernah saya menyerah dengan impian-impian yang belum bisa  kuraih alias gagal terus-terusan , namun hatiku berkata kamu jangan menyerah semangat PASTI BISA,  PASTI BISA, PASTI BISA, SABISA BISA KUDU BISA PASTI BISA. 
Dari kegagalan demi kegagalan tersebut akhirnya saya dapat menyimpulkan bahwa “Kegagalan merupakan bumbu untuk meraih kesuksesan yang lebih sempurna, anda banyak menerima kegagalan semakin akan kuat untuk mencapai kesuksesan, diibaratkan kalau kita mau masak kalau tak ada bumbu-bumbu untuk masak pasti tidak akan enak , begitupun halnya dengan kesuksesan jika anda tak pernah sama sekali mendapatkan kegagalan jangan pernah berharap akan sukses”.

Saya disini akan menceritakan sedikit tentang perjuangan saya untuk meraih BIDIKMISI.

Berawal dari keinginanku yang begitu kuat yaitu pastinya ingin kuliah. Ketika saya mau mendaftar ke Perguruan Tinggi baik itu Negeri maupun Swasta. Ketika saya masih kelas 12 disalah satu Sekolah Menengah Atas yang berada di Jawa Barat. Tentunya saya berkordinasi baik dengan BK dan Pihak TU atau Panitia yang ditugaskan untuk mendaftar semua siswa-siswanya keperguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta.

Ketika sedang jam istirahat aku langsung kebawah menuju Ruang TU, sudah sampai akup masuk dan menghampiri salah satu petugas TU. Akupun bilang kepada pihak TU bahwa saya ingin didaftarkan sebagai peserta BIDIKMISI, Pihak TU tersebut membantu saya mendaftarkanya dan  dikasih Password dan ID. Ketika saya sudah menerima password dan ID tersebut saya kembali kedalam kelas , didalam kelas aku sedikit cemas, pikiran dan hati saya menimbulkan berbagai pertanyaan yang negative timbul “apakah saya bisa , apakah ini tak hanya impian semata”. Namun aku berusaha tetap yakin bahwa saya bisa. 

Jam untuk pulangpun telah tiba. Saya pulang kerumah dengan sedikit cemas dan sedikit semangat. Sesampai dirumah aku masuk kedalam kamar dan aku kembali membuka kertas putih yang bertinta hitam itu yang berisikan Pendaftaran Bidikmisi . Antara daftar dan antara tidak.

Satu minggu kemudian….

Hari H pendaftaran SNMPTN telah tiba akupun mencoba mendaftar SNMPTN dengan rasa cemas dan tidak memungkinkan. Namun aku harus mencoba dulu biar aku tahu SNMPTN itu bagaimana setidaknya saya telah mencoba masalah lolos atau tidak itu masalah nanti untuk sekarang mencoba dulu.
Akupun pergi kewarnet langganan … ciaelah langganan? Iaialah langganan pergi kewarnet tersebut karena bisa saya bilang murah dibandingkan warnet lain, eh…eh..eh..eh pasti si penunggu warnet tentunya sudah mengenal saya sangking ketemu terus , dan sempat dibilang oleh si penunggu warnet kepadaku julukan “ Si Langganan” taapalah saya disebut si langganan tidak jadi masalah.

Saya langsung menempati kursi dan nomor warnet yang kosong. Selanjutnya  nyalain computer sesudah dinyalakan langsung saja browsing, lalu saya ketik pencarian pendaftaran SNMPTN  satu  menit kemudian muncul Pendaftaran SNMPTN,  lansung saja klik. Sesudah diklik tidak menunggu waktu lagi langsung membereskan mulai  dari identitas dan lain lain.Sesudah beres identitas dibaca lagi takut ada yang salah, Ketika sudah benar akupun klik SUBMIT. Sudahlah selesai tinggal menunggu hasilnya.

Hari H Pengumumanpun tiba, Hati ini terasa degdegan yang luar bisa , dikarenakan saya takut bagaimana-bagaimana, sebelum saya mngecek apakah lolos atau tidak menarik napas sejenak menenangkan hati ternyata aku tidak lolos masuk keselanjutnya tidak bisa menjadi peserta.

Akupun seketika rasanya tidak ada daya dan upaya, air mata terus menerus berjatuhan rasanya sakit yang luar biasa, akupun sulit berkata “kecewa mungkin Nilai laporku kur ang diatas rata-rata”. Pikiranpun hancur lebur rasanya sulit bangkit, berjalanpun tak mampu, air mata ini terus menerus berjatuhan. Namun aku mencoba untuk menenangkan hati dan pikiran. Beberapa jam kemudian akupun mulai sedikit tenang mulai sedikit sedikit bangkit ,mulai muncul dipikiran dan hati berkata “ Buat apa saya harus meratapi semua ini  mungkin ini bukan yang terbaik buatku, pasti Allah telah menyiapkan sesuatu yang baik dan sesuatu diluar dugaan saya”. 

Ketika aku sudah mengetahui bahwa aku tidak bisa masuk ketahap selanjutnya impian masuk kuliahpun hilang seketika. Lebih baik aku kerja tak usah kuliah.
Kesempatan untuk daftar masuk pergurtuan tinggi negeri masih ada lagi yaitu jalur SBMPTN namun saya sudah bulat tidak akan ikut SBMPTN mungkin bisa dibilang trauma aku akan kerja dulu nanti tahun depan saya bisa daftar kuliah.

Hari demi hari bahkan bulan demi bulan kulalui akupun sudah lulus.
Walau tak seindah yang saya inginkan, berawal dari sini entah bagaimana ceritanya akupun punya niat lagi kuliah dan saat ini begitu kuat dan berambisi tinggi untuk mendaftar kuliah walaupun sekolah di swasta tetapi tanpa biaya alias gratis.
Dari sinilah saya bersemangat lagi pejuang kuliah dan pejuang bidikimisi.

Semua orang pasti tahu apa itu kepanjangan dari bidikmisi, yang belum tahu coba cari ke google deh…………….biar tak penasaran. Ok. Silahkan cari dulu sebelum  membaca selanjutnya.

Akupun berjuang demi ingin mendapatkan BIDIKMISI.

Persyaratan bidikmisi itu tentunya harus ada tanda tangan Rt, Rw, Kepala Desa, Camat. Akupun pergi ke kantor Desa untuk meminta surat, sesudah sampai di kantor desa akupun tentu di tanya dulu maksud dan tujuan saya datang kekantor  Desa :
Kepala Desa  : Ada keperluan apa ade ?
Aku : saya ingin minta SKTM, Pa.
Kepala Desa : oh ia ade langsung saja ke ruangan itu, disana ada Sekjen saya.
Aku : Oh…ia  terimakasih pa. 

 Aku menuju ruangan bapak sekjen tersebut langsung sajasaya berkata  bahwa mau membuat SKTM. Sedang berjalan membuat SKTM bapak Sekjen tersebut  sempat bertanya.

Sekjen : kalao boleh tahu adek mau melanjutkan kemana?
Aku : (akupun terkejut … padahal aku belum renacana mau masuk perguruan tinggi mana,masih dalam dilemma sangking banyak keinginanya ). InsyaAllah kswasta yang berada di salah satu perguruan tinggi swasta di jabar.
Sekjen : oh.. ia de semoga berhasil ya ade.Biar bisa yang menggantikan posisi bapak nanti.
Aku : Aku hanya tersenjyum namun didalam hati berkata aamin.

Satu jam kemudian pembuatan SKTM pun telah selesai akupun pamit dan dilanjut lagi ke Rt,Rw sesudah selesai dilanjut lagi ke Camat. Aku rela menunggu tiga jam di kantor camat demi menunggu pa camat dating karena butuh tanda tanganya.

Kurela pulang basah-basahan karena pada waktu itu hujan yang begitu deras sehingga aku ingin segera selesai.

Alhamdulillah  selesai sudah berkas-berkas untuk mendaftar bidikmisi sudah terkumpul tinggal dikasih keperguruan tinggi swasta.
Berharap sesuai keinginanku walau saya kuliah di swasta namun harus tanpa biaya.
Sesudah saya daftarkan kesalah satu perguruan tinggi swasta tinggal menunggu kepastian eh… pengumuman maksudku.

Sebelumnya sudah saya poting ya di blog tidak akan saya ceritakan lagi langsung meloncat ya.. eh emang meloncat-loncat seperti si kancil. Tidak juga ya sudahlah.

Sesudah menunggu beberapa minggu bahkan mencaoai bulan  dan tentunya berbagai rintangan yang muncul dan cobaan yang harus kulalui, sesudah saya lalui rintangan-rintangan yang menghadang.

Alhamdulillah atas ijin Allah dan atas do’a-do’a dari kedua orang tuaku dan tentunya ini semua atas ridho orang tua juga.
Akhirnya saya diterima sebagai peserta bidikmisi Alhamdulillah air mata ini terus berjatuhan sangking senangnya ternyata dibalik semua ini ada kejutan dari Allah diluar nalar saya. Saya Bersyukur sekali saya bisa kuliah dan kuliahpun tanpa biaya malahan dapat uang. Tidak kerja namun mendapat uang karena ada uang saku.

Saya titip kepada adik-adik pejuang BIDIKMISI teruslah berjuang jangan sampai menyerah pasti Allah akan memberikan yang terbaik. Jangan sampai lelah.
Saya berharap di Negara Indonesia ini semua pemuda-pemudi generasi emas  mempunyai impian kuliah. Dan tak hanya sekedar impian semata , impian tersebut benar benar terjadi atau menjadi kenyataan.

SEMANGAT JANGAN MENYERAH
MAN JADDA WAJADDA
JANGAN MERASA LELAH
BANGKIT
PERJUANGKAN
JANGAN MENYERAH BEGITU SAJA SEBELUM BENAR-BENAR MENJADI KENYATAAN.

SALAM GENERASI EMAS
SALAM LITERASI
SALAM BIDIKMISI
AKU BANGGA MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA

TANAMKAN DIDALAM HATI ANDA RASA “SEMANGAT TOTALITAS MANDIRI JUJUR’

SEMANGAT SALAM SUKSES.
Minta do’a nya kaka-kaka semoga saya bisa sukses. Aamiin
Terimakasih sudah membaca semoga bermanfaat.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. 

Ciamis, 25 Desember 2018
Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment