Sunday, November 18, 2018

SYUKURI APA YANG ADA DIDALAM HIDUP

0
          Kehidupan yang begitu kejam tapi mengajarkan sebuah ujian yang bermakna indahnya akan di dunia, tidak seorang pun yang merasakan kehidupan yang kurasakan, mereka hanya melihat sampul sampulku saja, tapi aku tetap kuat menjalani semua yang aku rasakan.

     
    Namaku Nuriaty july ,aku lebih akrab dipanggil nury. Aku adalah mahasiswi stambuk 2017 fakultas teknik jurusan pendidikan teknologi informatika dan komputer prodi S1 PTIK di universitas negeri medan. Aku sangat bersyukur bisa mengenyam pendidikan lebih-lebih saya sangat bersyukur dan bisa mendapatkan bidikmisi , untuk itu aku akan menceritakan sepenggal kisahku sebelum mendapatkan bidikmisi.

          Aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana, sederhana sekali, tapi mimpi aku sangat tinggi untuk cita-cita yang saya raih.Hidup yang kujalani sangat pahit, pahit seperti empedu.Tapi aku tetap bersyukur apa yang kurasakan, kadang jugaakusempatmengeluhkepada Allah, kenapa Allah tidak adil, tapi didalam hati aku selalu yakin sesakit dan sekeras apapun usaha yang kita lakukan untuk menjemput kesuksesan ,jalani saja dan jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya. Sebab jika menyerah, kita pasti tak akan pernah bisa maju dan menikmati kesuksesan dan kesempatan mungkin tak datang dua kali, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan itu.

          Kalau kita menginginkan sesuatu, berusahalah semampu kita untuk mewujudkannya. Kalau kita pesimis karena menganggap proses yang dijalani sulit, jangan harap kita bisa mewujudkannya. Tidak ada keberhasilan yang instan , kita harus berusaha, harus konsisten dan jangan mudah menyerah dan tetap semangat.

          Kisahku berwal saat aku menginjak kelas tiga SMA. Saat itu aku bingung untuk menentukan langkah yang aku tempuh selanjutnya, mau kerja atau kuliah ?, bahkan aku tak punya angan-angan yang tinggi untuk kuliah, dan aku sadar aku bersaal dari keluarga yang sangat sederhana, mempuyai 3 orang adik dan juga sangat membutuhkan biaya banyak, dan melihat kondisi ayah yang tidak sehat., bukanya aku tak punya cita-cita yang tinggi ataupun putus asa sebelum berperang , aku takut kecewa dengan keinginan yang kuangan-angankan nanti tidak tercapai seperti yang kuharapkan. karena masalah biaya.

          Aku hanyalah anakkaryawanbiasadengankondisi ayah yang tidak sehat, dan ayahku sering melakukan berobat jalan demi melihat anaknya, semangat hidup yang tinggi untukanak-anaknya.Ibuku juga seorang guru honor yang semangat berjuang untuk anak-anaknya dengan mecari tambahan untuk keberlangsungan hidup rumah tangganya., ibu yang sangat kuat dengan kondisiapapun yang dia kerjakan, dia yang selalu memberi kekuatan motivasi dalam hidupku agar aku tidak minder dan tidak patah semangat. Penghasilan mereka dapatkan tak seberapa, hanya untuk makan sehari-hari dan untuk pengobatan ayah.Tahun itu adalah masa-masa sulit bagiku dan keluargaku, keadaan keluargaku juga mulai berubah, masalah silih berganti, galih lubang tutup lubang menjadi kebiasaan keluargaku, sehingga masalah ekonomi pun membuat ayah dan ibuku sering bertengkar. Hal itulah yang menguras mentalku ,aku takut bercita-citatinggi, jangankan berfikir kuliah, merasakan manisnya dan indahnya didalam kekeluargaan Alhamdulillah bagiku.

          Awalnya aku down dengan semua kisah-kisahku, namun tekadku mulai berubah semenjak aku mendengar guru kubercerita tentang perguruantinggi yang bisa diterima tanpa membayar uang kuliah , awalnya sih aku hanya coba –coba , semua jalur aku ikutin, aku tidak terlalu berambisi, aku selalu pasrahkan semua keadaan.

          Awalnya aku cerita ke ayah , ayah tidak mengizinkan aku untuk kuliah, dan aku bilang ke ayah, yah aku kuliah nanti aku ikut jalur bidikmisi tanpa biaya ruang kuliah, ayahku tidak percaya akan hal itu, sampe-sampe ayah tega tidak cakapan sama aku, tapi didalam hatiku, aku akan tunjukan semua omonganku yah”

          Ibuku selalu memberikan aku motivasi, dia mendukungku buat aku kuliah, aku pernah bilang ke ibu “apa aku bisa kuliah ma”, ibuku menjawab dengan santai, “kenapa gak bisa?”, “nury bakal kuliah, nanti ada kok rezeki, jalannya pasti selalu ada” dan aku membatin dalam hati “tuhan sudah mengatur semuanya “.

          Melihat teman-temanku yang terus berambisi aku hanya tersenyum melihat mereka. Alhamdulilah aku terseleksi di jalur SNMPTN , aku masuk seleksi dianatar sekolahku, aku sangat senang, aku pun langsung meverifikasi dan melanjutkan universitas dan progam studi mana yang mau aku ambil, aku memilih untuk mengambil UNIMED , yah kampus yang aku angan-angankan selama ini, alhamdulilah aku diterima , dan Alhamdulillahnya lagi aku lulus seleksi BIDIKMISI, aku menerima telepon dari pihak bidikmisi, aku lalu bercerita kepada ayah dan ibuku bahwasanya aku lulus bidikmisi mereka tidak percaya, tapi aku menyakinkan mereka, dengan pihak bidikmisi nelpon kenomor ayah, orang tuaku merasakan kegembiraan seperti yang aku rasakan.

          Sekolah kami yang lulus SNMPTN hanya 4 orang, dan salah satunya adalahakusekaligusjuga lulus bidikmisi ,aku sangat bersyukur sekali. Hari itu adalah hari yang sangat tidak terlupakan.Menjadi penerima BIDIKMISI bagi saya merupakan sebuah kebanggaan. sebagai bentuk rasa syukur dan menanamkan pada diri bahwa bidikmisi adalah amanah dari Negara, saya berusaha untuk memberikan usaha saya yang terbaik selama masa perkuliahan, ketahuilah tidak ada kuliah yang nyantai, selalu berusaha untuk jujur. Terakhir yang paling utama, serin-seringlah menghubungi dan meminta restu kepada orangtua meskipun hanya formalitaskarena orang tua merupakan sepasang bidadari yang menjadi faktor penentu kesusuksesan.


IDENTITAS DIRI


Nama:Nuriaty July
Fb:Nury July Panjaitan
Ig:Nurypanjaitan12
Gmail:nurypanjaitan12@gmail.com
Alamat:Tinjowan
Pekerjaan:Mahasiswi
Perguruan Tinggi:Universitas Negeri Medan
Jurusan:Pendidikan Elektro
Prodi:S1 Pend Teknologi Informatika dan Komputer STAMBUK 2017
Motto Hidup:Motto hidup saya adalah kedua orang tua saya, hidup itu santai, jangan terlalu ambisi dan jangan mudah pesimis, jalani sesuai dengan aturan.
Author Image

About Syarifah Aini
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment