Sunday, December 30, 2018

Setiap Orang Berhak atas Mimpi Besarnya

0
Setiap Orang Berhak atas Mimpi Besarnya

Pada saat saya berada di kelas 1 Sekolah Dasar dan Kakak saya kelas 6 memasuki awal semester sekolah. Kami berdua tinggal di sebuah Desa bersama Kakek dan Nenek, sedangkan orang tua kami merantau di Jakarta. Bapak sebagai padagang sayur dan Ibu sebagai pembantu rumah tangga. Karena jauh dari orang tua sejak kecil menjadikan kami anak yang mandiri, meskipun kehidupan sehari-hari layaknya seorang anak adalah bermain. Akan tetapi kami tidak bisa setiap hari hanya bermain dan sekolah sebagaimana kewajiban seorang anak juga belajar dengan mendapatkan pendidikan yang layak. Setiap hari sebelum dan sepulang sekolah kami harus membantu Kakek dan Nenek kami di sawah dan ladang miliknya. Ada suatu saat dimana kami mendapat kabar dari Jakarta jika Bapak mengalami kerugian besar dan ditipu orang padahal saat itu hanya berpenghasilan Lima Puluh Ribu rupiah tetapi uang satu-satunya itu ternyata palsu. Sedangkan saat itu Ibu kami hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang hasilnya cukup untuk kehidupan sehari-hari disana. Dari kabar ini akhirnya kakak saya memilih berhenti sekolah untuk membantu memulihkan keadaan ekonomi keluarga.Setiap orang mempunyai mimpi yang besar walaupun hanya sekadar membahagiakan orangtua.
Waktu terus berganti dan saya telah memasuki Sekolah Menengah, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Masuk sekolah yang Favorit tentu bukan hal yang mungkin bagi saya jika saya tidak mendapatkan beasiswa. Saat inilah awal saya membangun sebuah mimpi besar. Setelah Ujian Nasional SMA seperti pada umumnya semua siswa mulai sibuk mempersiapkan untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Berbeda dengan semua teman-teman saya waktu itu saya malah sibuk mempersiapkan diri untuk melamar pekerjaan sampai menuju akhir penutupan pendaftaran masuk perguruan tinggi melalui jalur nilai atau yang sering kita kenal dengan SNMPTN ( Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Guru Sosiologi SMA membujuk saya untuk ikut mendaftar SNMPTN, atas saran Beliau akhirnya saya mencoba untuk mempersiapkan semua berkas keperluan untuk mendaftar perguruan tinggi SNMPTN jalur Bidikmisi (Beasiswa Siswa Miskin Berprestasi) dan lolos seleksi verifikasi lapangan.
Agustus 2014 alhamdulillah segala puji bagi Allah saya masuk di perguruan tinggi negeri di Semarang. Hal yang dulu saya impikan untuk bisa sekolah tinggi bisa tercapai saya pun menghubungi kakak yang di Jakarta dari berita ini kakak memberikan hadiah sebuah 'Netbook' yang disebut orang desa laptop, saat itu masih menjadi barang yang mewah bagi saya. Sesampainya di kampus saya memilih tinggal di asrama karena diwajibkan, selanjutnya tahun kedua saya memilih untuk tinggal di pondok pesantren. Pondok pesantren saya pilih dengan alasan ingin memanfaatkan kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih dengan beasiswa.
Menjalankan peran di dua lembaga pendidikan ternyata kebutuhan untuk membeli buku saya menjadi kurang jika hanya mengandalkan 'living cost' bidikmisi, akhirnya saya memilih untuk bekerja di sebuah kios di sekitar kampus. Selain bekerja 'part time' saya juga aktif mengikuti lembaga kemahasiswaan dan aktif mengikuti kompetisi menulis ilmiah, ini semua saya lakukan untuk meningkatkan kemampuan saya dan saya ingin menunjukkan selama ini saya berusaha bukan menjadi orang yang diam.
Saat akhir semester 4 rombel  kuliah jurusan saya seperti biasa mengadakan 'upgrading' sebut saja 'Upgrading Rombel Prodi Angkatan 2014. Disini ada beberapa penghargaan yang diberikan kepada beberapa Mahasiswa rombel dengan kategori tertentu. Kebetulan saat itu saya berhalangan tidak bisa hadir pada pertemuan itu. Saya ternyata mendapat penghargaan yang bertuliskan 'Mahasiswa Terdiam di Kelas' entah atas dasar apa teman-teman saya menilai seperti itu. Setelah saya sadari memang di kelas saya diam dan tidak aktif, selain itu juga saya juga tidak mengikuti kegiatan lembaga kemahasiswaan yang sama dengan teman-teman kelas rombel saya. Padahal saya aktif mengikuti lembaga kemahasiswaan tetapi saya tidak diketahui teman-teman kelas saya. Saya juga sering berhalangan tidak hadir pada beberapa acara kelas karena saat libur saya bekerja. Mungkin atas dasar itu saya mendapat penghargaan 'Mahasiswa Terdiam' dan saya juga tidak ingin terlihat aktif di kelas. Rasanya saya sangat terpukul dengan penghargaan ini, tentu penghargaan ini tidak ada yang mengetahui kecuali rombel saya, saya cukup mengadu pada Tuhan kalau saya tidak seperti yang teman-teman kira. Biarlah saya diam dimata teman tapi sebenarnya saya sedang berusaha membangun kebahagiaan dan tidak ingin diejek teman, ini semua untuk keluarga dan guru-guru saya yang sudah mengantarkan saya berdiri disini.
Memasuki semester 6 saya mendapat telepon dari Bapak Ketua Jurusan saya untuk mengikuti seleksi Mahasiswa Berprestasi, tetapi saya menolak karena saat itu saya juga bukan mahasiswa yang paling pintar di kelas apalagi di jurusan, saya juga tidak mengetahui mengapa Beliau memlih saya untuk mewakili Jurusan. Setelah saya tanyakan kepada Beliau ternyata alasan Beliau memilih saya karena saya aktif mengikuti lomba karya tulis ilmiah meskipun pada saat sebelum kompetisi Mahasiswa Berprestasi saya hanya sampai pada finalis lomba tingkat nasional untuk bekal mengikuti seleksi Mahasiswa Berprestasi di tingkat Fakultas. Meskipun pada saat kompetisi saya tidak mendapat juara 1 tapi saya bersyukur mendapat 'Best Paper Mahasiswa Berprestasi' saya bangga dengan diri saya dan jurusan saya, ini semua berkat dosen yang membimbing saya.
Selang dua bulan dari kompetisi itu saya mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat Jawa dan DIY, saya berangkat dengan 2 teman satu tim menggunakan motor dari Semarang sampai Jogja kami tempuh bertiga, dan hasilnya tidak mengecewakan tim saya mendapat juara 1. Perjalan itu bukan suatu hal yang mudah karena kami mengalahkan ratusan peserta lomba.
Akhir tahun 2017 saya mendapat undangan untuk menghadiri puncak penghargaan Dosen dan Mahasiswa Fakultas. Saya mendapat penghargaan kategori 'Mahasiswa Berpretasi Tingkat Nasional' atas 3 kejuaraan Nasional selama tahun 2017. Sampai akhir semester 7 semangat saya mengikuti kompetisi menulis itu saya tidak menyia-nyiakannya dan saat itu saya juga sudah mulai mengabdi menajdi guru di sekolah. Hingga akhir masa studi saya, 12 September 2018 sebelum genap semester 8 saya diwisuda dan  mendapat penghargaan 'Wisudawan Teladan' Jurusan saya, penghargaan itu saya dapatkan atas 5 kejuaraan dan beberapa finalis kompetisi tingkat nasional dan 1 tingkat Asia Tenggara.
Bagi saya menjalankan dua peran dengan status saya sebagai Mahasiswa dan Santri bukan hal yang mudah, butuh kerja keras dan mampu membagi waktu dengan sebaik mungkin. Setiap pagi sampai sore saya menghabiskan waktu untuk di kampus beserta kerja part time pada saat libur kuliah dan kegiatan kemahasiswaan. Sedangkan sore, malam sampai pagi saya menghabiskan waktu untuk istirahat dan belajar di pondok dengan segala aktivitas pondok yang penuh dengan kegiatan. Tapi saya sangat bahagia dan syukur atas nikmat Tuhan yang diberikan kepada saya melalui Bidikmisi, ini semua untuk Indonesia, keluarga saya, semua guru-guru saya, semoga saya bisa menjadi orang yang amanah atas gelar sarjana pendidikan ini.
"Sepanjang hidup adalah proses untuk belajar, dengan belajar semua orang berhak atas mimpi besarnya. Dimanapuan dan dengan siapapun kita bisa belajar. Setiap orang istimewa dan hebat dengan bakatnya masing-masing,  tidak perlu dibandingkan atau menilai seseorang dari luar saja, karena belum tentu apa yang kita nilai itu benar menurut kita. Semua orang berhak untuk menggapai impiannya dengan cara apapun yaitu cara terbaiknya."

Follow Instagram @BidikmisiIndonesia

| Inspiratif | Berkarya | Bermakna | Peduli |

#BIDIKIN #BidikmisiIndonesia #UpdateBIDIKIN #SobatBIDIKIN #MembidikMasadepan #Bidikmisi #bidikinNEWS #Presiden #AbdulRahmanMasruhim #KonjengMakassar #AnakSukses #NKRI #JanganLupaBahagia #InspirasiBIDIKIN #NothingImposible #Ristekdikti #Belmawa #BidadariBidikmisi #BeasiswaLPDP #Matagaruda #MahasiswaBidikmisi #MahasiswaExist #Indonesia #PersBIDIKIN #PembidikMimpi #WorderfulIndonesia #UniversitasIndonesia #MahasiswaIndonesia #Kampus

@bidikmisiindonesia @permadanidiksinasional
@ristekdikti @puang_eman @armi_fly @bidikinnet
@info_beasiswa @matagaruda @lpdp @dibelmawa @nies08

Author Image

About bidikin
Inspiratif, Berkarya, Bermakna, Peduli

No comments:

Post a Comment